JAKARTA - Anggota Komisi VII Fraksi Golkar DPR RI, Dyah Roro Esti menyatakan, pihaknya menghormati keputusan pimpinan DPR RI yang memasangkan Kementerian Perindustrian dengan komisinya yang membidangi energi, riset dan teknologi.

"Kami sambut baik Kementerian Perindustrian, banyak kesinambungannya dengan sektor energi tentunya," kata Dyah Roro kepada GoNEWS.co, Selasa (22/6/2021).

Di tengah harapan dan upaya transisi energi, kata Roro, kemitraan dengan Kementerian Perindustrian bisa berwujud diantaranya, monitoring perkembangan industri mobil listrik dalam negeri.

"Lalu komitmen industri-industri eksisting terhadap implementasi dari EBT/energi baru terbarukan," kata Roro.

Sejauh ini, komitmen implementasi EBT sebagai energi ramah lingkungan diantaranya ditunjukkan oleh PT Coca Cola Amatil dengan memasang solar rooftop.

"Alangkah baiknya hal tersebut dicontoh oleh industri-industri lainnya sebagai wujud untuk meningkatkan implementasi dari renewable energi atau energi terbarukan di Indonesia," kata Roro.

Politisi muda Partai Golkar itu juga berharap, kemitraan Komisi VII dengan Kementerian Perindustrian bisa mendukung monitoring harga gas $6. "Apakah betul ada dampak riil terhadap industri-industri eksisting?".

Monitoring Implementasi UU Perubahan Iklim

Bermitranya Komisi VII dengan Kementerian Perindustrian juga diharap membawa dampak positif bagi implementasi UU No 16 tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perubahan Iklim). Mengingat, Menprin juga menjabat anggota DEN (Dewan Energi Nasional).

"Monitoring UU No 6 Th 2016 dapat dilakukan melalui mitra kerja Komisi VII yaitu Dewan Energi Nasional," kata Roro.

Diketahui, 7 menteri saat ini merupakan anggota DEN. Mereka adalah Menteri ESDM, Menteri LHK, Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, Menteri PPN/Bappenas, Menteri Perhubungan dan Menteri Pertanian.

"Dengan mitra strategis tersebut, saya berharap monitoring-nya juga bisa lebih holistik," pungkas Roro.

Senada, Anggota DEN, Satya Widya Yudha juga mengatakan, "Dari sisi DEN, kebetulan Menteri Perindustrian juga anggota DEN dari unsur pemerintah bersama sama Ketua Harian DEN yaitu Menteri ESDM," kata Satya saat dimintai tanggapan.

Sebelumnya diberitakan, DPR melalui Rapat Paripurna ke-21 Masa Sidang V Tahun 2021 - 2021 yang berlangsung Selasa (22/6/2021) menetapkan mitra kerja baru untuk Komisi VII.

"Selanjutnya dengan mempertimbangkan pemerataan dan beban tugas pada alat kelengkapan dewan, rapat konsultasi pengganti rapat Bamus juga memutuskan, Kementerian Perindustrian semula mitra kerja Komisi VI menjadi mitra Kerja Komisi VII," kata Ketua DPR RI, Puan Maharani dari meja pimpinan rapat paripurna sebagaimana disaksikan GoNEWS.co.***