SAO PAUOLO - Legenda sepakbola dunia asal Brazil, Pele, meninggal dunia di Santos, Brazil, Jumat (30/12/2022). Pele menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 82 tahun saat dirawat di Rumah Sakit Albert Einstein.

Dikutip dari Kompas.com yang melansir Reuters, Pele meninggal pada pukul 15.27 karena beberapa kegagalan organ akibat perkembangan kanker usus besar yang terkait dengan kondisi medis sebelumnya.

GoRiau Pele saat masih menjadi bintan
Pele saat masih menjadi bintang Timnas Brasil. (Okezone.com)

Meninggalnya satu-satunya pesepakbola yang tiga kali menjuarai Piala Dunia itu dikonfirmasi di akun Instagram miliknya.

"Inspirasi dan cinta menandai perjalanan King Pele, yang meninggal dengan damai hari ini," bunyinya, menambahkan dia telah memesona dunia dengan kejeniusannya dalam olahraga, menghentikan perang, melakukan pekerjaan sosial di seluruh dunia dan menyebarkan cinta.

Penghormatan mengalir dari seluruh dunia olahraga, politik, dan budaya populer untuk sosok yang melambangkan dominasi Brasil dalam permainan indah di sepak bola.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro, mengumumkan tiga hari berkabung. Dia mengatakan Pele adalah warga negara dan patriot yang hebat dan mengangkat nama Brasil ke mana pun dia pergi.

Penerus Bolsonaro, Presiden terpilih Luiz Inacio Lula da Silva, menulis di Twitter bahwa hanya sedikit orang Brasil yang membawa nama Brasil sejauh itu, dan dia adalah Pele.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan warisan Pele akan hidup selamanya. "Permainan. Raja. Keabadian," cuit Macron.

Pele telah menjalani kemoterapi sejak tumor diangkat dari usus besarnya pada September 2021. Dia juga mengalami kesulitan berjalan tanpa bantuan sejak operasi pinggul yang gagal pada 2012. Pada Februari 2020, menjelang pandemi virus corona, putranya Edinho mengatakan kondisi fisik Pele yang sakit membuatnya depresi.

Pada hari Senin (2/1/2023), penghormatan akan diadakan untuk Pele di tengah lapangan di stadion Santos, klub kampung halamannya di mana ia mulai bermain bola lantas dengan cepat menjadi terkenal.

Keesokan harinya, parade yang membawa peti matinya akan melewati jalan-jalan Santos, melewati lingkungan tempat tinggal ibunya yang berusia 100 tahun, dan berakhir di pemakaman Ecumenical Memorial Necropolis, tempat ia akan dimakamkan dalam upacara pribadi.***