PEKANBARU - Gempa bumi yang dahsyat telah terjadi di Palu dan Lombok. Ribuan korban nyawa berjatuhan. Kerugian material sudah tak terhitung jumlahnya. Ratusan bala bantuan dan kepedulian yang mengatasnamakan kemanusian pun, berdatangan.

Tak terkecuali deretan legenda pebola di tanah air. Mereka menunjukkan kepeduliannya pada tragedi nasional tersebut. Pada Minggu (21/10/2018), deretan legenda timnas dan legenda PSPS Pekanbaru, menggelar laga amal yang ditujukan untuk korban gempa bumi di Palu dan Lombok.

Di deretan legenda timnas, memunculkan nama-nama beken seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Bambang Pamungkas, Firman Utina, Elie Aiboy, Ferri Rutinsulu, Gusnaedi Adang, Isnan Ali, Ismed Sofyan, Ponaryo Astaman, dan Budi Sudarsono. Sedangkan di PSPS Pekanbaru memunculkan Isnaeni dan Hernan Dzumafo Efendi.

Laga yang dihelat di Stadion Utama Riau itu ternyata mendapatkan animo yang sangat tinggi. Kurang lebih, ada 25 ribu penonton hadir di stadion megah tersebut. Belum lagi deretan tamu VIP yang memang datang untuk ikut memberikan donasi.

“Sampai malam, kami mengumpulkan donasi hingga Rp 205 juta dari deretan tamu VIP. Kemudian dari suporter curva nord kami mendapatkan dana sebesar Rp 63 juta. Jumlah itu belum kami hitung secara keseluruhan karena beberapa kelompok suporter belum menyerahkan donasinya. Dalam satu atau dua hari ini, akan kami hitung dan umumkan secara transparan. Perkiraan kami, bisa terkumpul hingga Rp400 juta. Setelah itu akan kami serahkan langsung ke Palu dan Lombok,” bilang ketua pelaksana laga amal tersebut, Edward Riansyah.

Beberapa hari sebelumnya, panitia telah mengumumkan ke publik terkait perhelatan laga amal tersebut. Dijelaskan bahwa pertandingan yang akhirnya dimenangkan timnas all stars dengan skor akhir 2-0 itu akan digratiskan alias tidak dikenakan biaya pembellian tiket. Penonton hanya disediakan kotak khusus untuk sumbangan sukarela.

“Pemberitahuan itu kami sampaikan per kelompok suporter. Door to door. Ini misi sosial dan kami berharap bisa menjadi momentum yang bagus bagi sepak bola Pekanbaru,” tambah Edward.

Deretan legenda pun kaget dengan tingginya perhatian publik Pekanbaru. “Mudah mudahan sumbangan yang diberikan masyarakat menjadi ladang amal yang bermanfaat. Terima kasih atas kepedulian dan dukungan yang diberikan PT LIB, semoga ini menjadi awal yang indah bagi perkembangan sepak bola di Pekanbaru,” bilang legenda yang baru saja ditunjuk sebagai head coachtimnas senior, Bima Sakti.

“Tak lupa kami ucapkan kepada panitia yang telah bekerjakeras untuk menggelar pertandingan amal ini. Berkat inisiatif mereka, kami semua bisa berkumpul dan reuni. Sepak bola telah menyatukan kita semua,” tambah Kurniawan Dwi Yulianto. ***