KENDARI - Menguasai suara dari Pulau Jawa dan Sumatera, kubu Mulfachri Harahap kian yakin bakal menjadi pemenang dalam pemilihan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) di Kongres V PAN yang bakal digelar mulai besok, Senin (10/2/2020).

Bahkan, saat ini Mulfachri Harahap yang berpasangan dengan Hanafi Rais, telah mengantongi dukungan valid dari 298 voters.

Demikian diungkapkan Ketua DPD PAN Aceh, Muslim Ayub, saat dihubungi dari Kendari, Minggu (9/2/2020) malam.

"Dukungan yang valid dari Surabaya kemarin kan 298 suara. Tapi setelah kita verifikasi sekarang ini, ada 355 suara. Dan malam ini, kami yakin jumlahnya akan terus bertambah, kan beberapa voters dari daerah belum masuk dan belum registrasi," ujarnya.

"Kami menguasai wilayah Jawa dan Sumatera, wilayah Sulawesi juga kita kuasai, prediksi kami hanya Sulsel, Bengkulu dan Lampung yang ke kubu sebelah. Jadi, kalau kalau ada yang mengklaim 300 suara lebih ya silahkan, sah-sah saja," tegasnya.

Muslim Ayub menambahkan, dukungan terhadap Mulfachri juga berasal dari sebagian besar wilayah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

"Kalau ada pihak yang mengklaim memperoleh dukungan 400 suara, kenapa harus menyuruh orang dari luar PAN memaksakan pemilih untuk memilih yang bersangkutan," ujarnya.

Dia mengatakan, Mulfachri selalu mengatakan kepada para pemilih untuk tetap melakukan pendekatan-pendekatan yang sejuk, jangan membuat orang sakit hati karena pihaknya tidak mau ada insiden dalam penyelenggaraan Kongres Ke-V PAN.

Menurut dia, berdemokrasi dan perbedaan pendapat dalam PAN merupakan hal yang biasa namun jangan sampai bentrok fisik yang tidak diinginkan semua pihak.

"Pak Amien Rais selalu mengatakan, siapapun yang menang harus dihormati karena dia saudara kita. Namun kami tidak ingin ada pihak luar PAN yang 'menyetir' partai ini dan memenangkan salah satu kandidat," katanya.

Muslim mengatakan, poin-poin gagasan yang disampaikan Mulfachri kepada para pemilih adalah akan memberikan keleluasaan kepada DPW dan DPD dalam menentukan calon kepala daerah yang akan bertarung dalam kontestasi Pilkada.

Menurut dia, Mulfachri tidak ingin calon kepala daerah langsung berkomunikasi dengan dirinya namun harus bertemu Ketua DPW dan DPD PAN.

"Kalau Mulfachri, apabila ada calon gubernur ingin bertemu, dia tidak mau melayani sebelum yang bersangkutan menghadap bersama Ketua DPW PAN bersama-sama," katanya.

Muslim mengatakan, Mulfachri juga menekankan bahwa kalau menjadi Ketua Umum DPP PAN, akan menguatamakan kader partai dalam pencalonan di Pilkada.***