SURABAYA – Jumlah korban tewas akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/9/2022) malam, bertambah menjadi 153 orang. Sebelumnya diberitakan, korban tewas 127 orang.

Dikutip dari Sindonews.com, bertambahnya jumlah korban tewas dalam tragedi ini menjadi 153 orang diungkapkan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Beka Ulung Hapsara, Minggu (2/10/2022) pagi.

''Saya sebagai salah satu penggila bola ikut berduka atas jatuhnya korban di stadion Kanjuruhan, Malang. Sampai pagi ini informasinya sudah 153 orang yang meninggal dunia,'' kata Beka Ulung Hapsara kepada MNC Portal Indonesia, Minggu.

Beka menuturkan, Komnas HAM berencana menerjunkan tim investigasi untuk mengusut penyebab kerusuhan yang terjadi seusai laga Arema versus Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022, malam tersebut. Apalagi, sampai menimbulkan ratusan korban jiwa.

Saat ini, Komnas HAM sedang membahas serius terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang ini.

''Belum koordinasi dengan pihak Kepolisian. Kami masih koordinasi di internal Komnas HAM,'' katanya.

Sebelumnya, pihak kepolisian menyebut ada 127 orang yang meninggal dunia akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kerusuhan terjadi usai pertandingan antara Arema versus Persebaya berakhir dengan skor 2-3. Pertandingan dimenangkan Persebaya Surabaya.

Sebanyak 125 Aremania dikabarkan menjadi korban tewas dalam insiden tersebut. Dua korban tewas lainnya adalah anggota kepolisian. Mayoritas para korban meninggal dunia karena sesak nafas dan terinjak-injak usai pihak kepolisian menembakkan gas air mata untuk melerai kerusuhan.

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri, dan 125 yang meninggal, di stadion ada 34," beber Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta di Mapolres Malang.

Akibat insiden berdarah ini, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memutuskan untuk menghentikan kompetisi BRI liga 1 2022/2023 selama sepekan. PT LIB menyampaikan duka cita mendalam terhadap para korban.***