SIAK - Musim hujan belakangan ini membuat sejumlah kampung di wilayah Kabupaten Siak, Riau khususnya yang berdekatan dengan Sungai dan pintu mengalami banjir, seperti di Kecamatan Sungai Mandau. Ketua TP PKK Kabupaten Siak, Rasidah turun langsung memberikan bantuan sembako untuk warga setempat.

Didampingi Camat Sungai Mandau serta penghulu, Rasidah mengunjungi rumah warga Kampung Muara Bungkal yang sempat terendam air. Kondisi terkini, air mulai surut meskipun masih menggenangi persawahan, Senin (3/5/2021).

Diteras rumah warga tersebut istri bupati Siak itu menyerahkan sembako dan uang tunai kepada Usman Damanik dan Hadi Sunaryo. Bantuan tersebut bersumber dari sumbangan pengurus PKK dan keuntungan hasil penjualan di Dekranasda yang terdiri dari beras (dari PKK Sungai Mandau), gula, minyak, dan telur.

“Mudah-mudahan bantuan ini dapat bermanfaat kepada bapak-ibu dan semoga bencana banjir seperti ini tidak terulang lagi,” kata Rasidah.

Ia berharap, apa yang dilakukannya menjadi motivasi bagi orang-orang yang memiliki kelebihan harta, sehingga merasa terpanggil untuk membantu orang-orang yang dilanda musibah.

Usman Damanik, ayah tiga anak yang sehari-harinya bekerja sebagai petani, merasa senang dapat bantuan tersebut. Ia pun mendoakan semua yang memberi bantuan agar senantiasa sehat dan murah rezeki.

“Alhamdulillah, terima kasih atas kepeduliannya. Semoga ibu-ibu semua selalu sehat dan murah rezeki," kata Damanik.

Ia mengatakan curah hujan yang cukup tinggi menggenangi rumahnya, dan juga menyebabkan sawah miliknya terendam. Kemudian akses jalan kampung juga sempat terputus tidak bisa dilalui akibat tergenang banjir.

“Minggu lalu itu sawah kami terendam dan air pun sampai masuk kerumah, tapi kami masih bisa bertahan,” ucapnya.

Sementara itu, Penghulu Muara Bungkal Subiranto menuturkan bahwa hujan deras yang mengguyur membuat tiga dusun diwilayahnya terendam banjir. Lebih kurang sebanyak 81 KK.

“Kedalaman banjir mencapai 1 meter pada kamis minggu lalu. Alhamdulillah, sejak sabtu sampai hari ini tidak ada hujan, jadi airnya sudah surut,” jelasnya.

Sejauh ini lanjutnya, warga masih bertahan di rumahnya masing-masing dan belum ada yang mau diungsikan, karena sebagian warga memiliki ternak dan masih ada yang bisa dimanfaatkan dari pertaniannya.

Subiranto berharap akses jalan menuju persawahan Lipai yang dihuni sebanyak 36 KK agar segera bisa diperbaiki. Sebelumnya jalan tersebut terendam banjir yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor. Akibatnya warga menggunakan sampan jika ingin keluar dari dusunnya. ***