PEKANBARU – Kepala Kesbangpol Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian mengakui sebanyak 26 pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar yang didatangkan dari Aceh ke Pekanbaru, kabur beberapa waktu lalu. Mereka kabur dari tempat penampungan di D'Coop II, Jalan Cipta Sari, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau pada Selasa (24/5/2022) malam.

Oleh karena itu, ia meminta agar warga segera melaporkan kepada aparat setempat atau Kesbangpol, jika menemui pengungsi tersebut. Para pengungsi yang kabur ini diklaim tidak bisa berbahasa Indonesia.

"Kami harapkan masyarakat yang melihat pengungsi ini dapat melaporkan ke Kesbangpol atau aparat wilayah terdekat. Mereka ada 26 orang," ujarnya, Kamis (26/5/2022).

Sementara itu, ia menjelaskan sudah berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) Pusat. Ia menegaskan akan memperkuat pengawasan di lokasi penampungan agar kejadian serupa tidak terulang.

"Langkah selanjutnya, tentu pengamanan dan pengawasan di akomodasi tempat penampungan akan ditingkatkan," terangnya.

Dari berbagai sumber berita lainnya, pengungsi Rohingya ini sebelumnya dipindahkan ke Pekanbaru dari Aceh pada 18 Mei 2022 lalu. Jumlah mereka berkisar 119 pengungsi.

Pengungsi Rohingya merupakan warga yang terdampak tindakan keras militer Myanmar pada tahun 2017. Mereka melarikan diri dari negaranya dikarenakan adanya aksi genosida dan kejahatan kemanusiaan.

Sebagian dari Etnis Rohingya yang kabur dari Myanmar ini kemudian mendarat di wilayah Aceh, Indonesia beberapa tahun lalu. Kini, Kota Pekanbaru menerima pengungsi tersebut untuk batas waktu yang belum dapat dipastikan.***