PEKANBARU - Keluarga korban dari peristiwa naas Kapal Wisata Banawa Nusantara 58 yang tenggelam di Danau PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau masih menunggu tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar. 

Salah satu kerabat korban yang merupakan paman dari pihak istri korban, Syafii mengatakan, pihak keluarga telah merelakan kepergian korban kepada sang pencipta. Namun, ia berharap ada hati nurani dari pihak pemerintah, terutama kepada istri yang telah ditinggalkan.

"Kita percaya semua hal telah ada yang mengatur, jadi kita nggak muluk-muluk. Kita ini adalah negara hukum dan berperikemanusiaan, jadi kita berharap ada hati nurani kepada keluarga yang ditinggalkan," ujarnya.

Menurutnya, pihak keluarga korban telah sepakat untuk tidak mengambil jalur hukum dan memilih jalur damai. Namun, hal itu juga melihat sebagaimana etika dari pihak penanggung jawab dalam peristiwa kapal tenggelam tersebut.

"Meskipun ini penyelenggaraan nya belum sempurna ya, tapi dengan ketidaksempurnaan ini baiknya ada rasa tanggung jawab tadi. Kami tidak ada niat mengambil ranah hukum, kami sudah ikhlas, kami juga ingin damai, tapi mana etikanya?" paparnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Riau Yuli Andriani memaparkan, bahwa korban atas nama Salman Alfarisi merupakan Wakil Ketua ASPPI Riau yang diutus untuk menghadiri rapat koordinasi pariwisata yang dikemas dalam bentuk Coffee Morning dengan format outdoor (ruang terbuka) pada Sabtu, tanggal 19 Desember lalu.

Yuli mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut, mengingat tidak diperhatikannya prosedur keselamatan penumpang oleh pihak panitia penyelenggara. Sehingga peristiwa tersebut mengakibatkan meninggalnya Salman Alfarisi.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini, menurut kami panitia tidak menjalankan penanganan sesuai prosedur. Tidak adanya pemberitahuan dari panitia terkait keselamatan selama berada di kapal,"ujar Yuli. 

Yuli mengaku berduka sekali dan meminta agar panitia pariwisata tidak pernah lagi melupakan prosedur keselamatan. Ia juga berharap agar Pemkab Kampar memberikan perhatian kepada para korban.

"Kami berharap Pemkab Kampar berikan perhatian khusus kepada teman-teman kami yang menjadi korban tragedi tersebut. Jadi yang paling penting bukan masalah materil, tetapi kami ingin bagaimana tragedi ini mendapat perhatian dari Pemkab Kampar," pungkasnya.***