PEKANBARU - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau, diperkirakan mulai beroperasi pada Desember mendatang untuk membantu minimnya kekuatan delapan gardu induk yang dimiliki Riau.

"Untuk mengatasi krisis listrik, idealnya Riau harus memiliki 19 gardu induk. Kita baru punya 8 gardu," tutur Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau, Syahrial Abdi kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Selasa (27/9/2016).

Ia pun menguraikan, bahwa beroperasinya PLTU Tenayan Raya belum sepenuhnya dapat menghindarkan Riau dari defisit listrik yang berimbas pula pada pemadaman listrik bergilir. Sehingga, selama kekurangan gardu induk yang berfungsi untuk memecah arus dan mengaliri listrik ke rumah tangga itu belum terpenuhi, maka listrik hanya akan menjadi mimpi bagi masyarakat khususnya yang berada di pesisir Riau.

Untuk penambahan gardu induk itu sendiri, kata Syahrial, hanya dapat dilakukan oleh PLN melalui Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) tahunan dan bukan oleh pemerintah daerah. Namun, hal ini masih saja terkendala proses investasi PLN.

"PLTU Tenayan Raya menghasilkan 2x100 megawatt, tapi itu sekaligus untuk menyuplai daya ke seluruh jaringan listrik yang ada diinterkoneksi Sumatera. Bukan semata-mata untuk Riau saja," tutup Syahrial. ***