JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan akan mempelajari gagasan Presiden Joko Widodo untuk mengundang maskapai asing masuk ke Indonesia sebagai solusi menurunkan harga tiket pesawat.

"Ya ide Pak Presiden bagus sekali. Kita akan mempelajari. Insya Allah akan dilaksanakan," ujarnya seusai melepas pemudik di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Mei 2019.

Budi Karya memandang, ada peluang Indonesia membuka diri untuk operator maskapai luar negeri. Namun, regulator mesti memastikan perusahaan asing itu memiliki kantor korporasi di Tanah Air.  Setelah perusahaan cabang dibangun di dalam negeri, 51 persen kepemilikan korporasi harus dipegang oleh negara.

Selain syarat 51 persen kepemilikan saham itu, Budi Karya mengatakan masih ada syarat lainnya. Misalnya memperhatikan asas cabotage yang berlaku untuk pelayanan penerbangan. 

Dengan kemungkinan masuknya maskapai asing ke pasar dalam negeri, Budi Karya mengatakan tak perlu ada regulasi anyar. "Regulasi yang sekarang  enggak perlu diganti. Ikuti saja," ucapnya.

Ide Jokowi untuk mengundang operator penerbangan asing masuk bursa maskapai ke dalam negeri baru saja dilontarkan belakangan. Dalam wawancara bersama sebuah media nasional, Jokowi mengatakan salah satu cara yang tepat untuk menurunkan harga tiket pesawat adalah dengan membuka kompetisi.

Artinya, maskapai asing yang masuk ke dalam negeri dapat mendirikan perseroan terbatas. Maskapai berbedera luar juga dipersilakan membuka rute domestik untuk menghindari kartel dan memacu kompetisi dagang di dunia penerbangan.

Saat ini, dunia penerbangan di Indonesia hanya dikuasai dua maskapai besar yaitu Lion Group dan Garuda Group. Lion Group membawahi Lion Air, Batik Air, dan Wings Air. Sedangkan Garuda Indonesia Group sebagai induk perusahaan dari Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya, dan Nam Air.***