BERAU -- Lima anak punk tewas dan dua lainnya dilarikan ke rumah sakit di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) setelah mengonsumsi minuman keras (miras) bercampur hand sanitizer yang diberikan HK (17).

Dikutip dari detikcom, HK memberikan miras bercampur hand sanitizer kepada para anak punk tersebut karena jengkel selalu dipalak (dimintai uang) setiap gajian.

''Dari pengakuan pelaku, dia ini kesal, jengkel, karena sering diminta uang. Informasi saksi P (anak punk selamat dari maut), pelaku ini tidak pelit, setiap gajian selalu memberikan uang,'' ujar Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono dalam keterangannya melalui Penyidik Satreskrim Polres Berau, Iptu Doni Witono kepada detikcom, Rabu (16/9/2021).

Anak-anak punk yang menjadi rekan HK itu menjadi rutin meminta uang kepada HK sesaat setelah HK gajian. Oleh para korban, uang pemberian remaja itu memang kerap dipakai membeli miras cap tikus.

''Menjadi kebiasaan para korban meminta uang kepada pelaku setiap gajian, hingga akhirnya hal itu membuat pelaku kesal,'' katanya.

HK diketahui bekerja sebagai buruh di pabrik pengupasan cangkang kepiting dengan gaji Rp1,5 juta per bulan. Sesaat sebelum kejadian, HK yang gajinya telah habis tatap dimintai uang oleh para pelaku untuk membeli miras cap tikus, yang membuat HK sakit hati.

''Di situlah timbul niat pelaku untuk mengerjai rekan-rekannya ini dengan memberikan hand sanitizer untuk diminum mereka, menggantikan miras cap tikus yang biasa para korban minum,'' tuturnya.

Polisi mengungkap anak-anak punk yang menjadi rekan HK ini merupakan pengangguran. Sudah menjadi kebiasaan mereka minum-minum miras di pinggir jalan.

''Anak- anak itu memang sering berkomplotan sering minum-minuman di jalan, tapi bukan berarti mereka anak itu terlantar atau tunawisma. Orang tua mereka masing-masing ada, mungkin kondisi tidak sekolah dan menganggur jadi sering berada di jalan. Memang Penampilan mereka, sebagian memiliki tato dan berpenampilan seperti anak jalanan,'' jelas AKBP Anggoro.***