PEKANBARU - Komisi V DPRD Riau yang membidangi agama dan sosial masyarakat meminta agar pemerintah cepat tanggap mengantisipasi munculnya grup Comunity Gay Riau (Selatpanjang, Siak, Bukittinggi, Padang, Bengkalis, Dumai), yang terpantau baru - baru ini. Hal itu dikarenakan grup yang muncul entah kapan itu, terindikasi merupakan komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) yang mulai berani menyatakan keberadaannya.

Diungkapkan Ketua Komisi V DPRD Riau Aherson kepada GoRiau.com, Selasa, (6/11/2018), terkhusus pihak infokom harus segera mengkonfirmasi kebenaran dan mengungkap grup tersebut agar segera dapat ditindak. Mengingat komunitas LGBT tidak diterima oleh oleh norma dan agama yang ada di Indonesia.

"Kita minta pihak terkait agar cepat tanggap, khususnya infokom ya, agar grup itu segera diselidiki dan jangan dibiarkan berlama - lama. Karena LGBT ini dilarang di Indonesia, terutama di Riau, dan mereka justru dengan berani menyatakan dirinya di media sosial, ini lampu merah bagi Riau," ujar Aherson.

Aherson menambahkan, meskipun nantinya grup tersebut bukan komunitas LGBT, harus tetap ada upaya agar masyarakat menahan diri untuk menimbulkan keresahan - keresahan seperti membuat grup berbau LGBT tersebut.

"Kalaupun ternyata itu bukan grup LGBT, kita harus tetap menyelidiki, mengapa nama grupnya dibuat seperti itu, atau kalau isinya hanya 1 atau dua orang saja, tetap harus ditindak oleh pemerintah itu," tambahnya.

Sementara itu, jika setelah diselidiki dan benar bahwa grup tersebut merupakan komunitas LGBT, Aherson mengungkapkan akan memanggil semua tokoh agama untuk mencari solusi menumpas keberadaan LGbT di Riau. Ia juga meminta agar masyarakat dan para orang tua tetap tenang dan sigap mengawasi lingkungan sosialnya.

"Kalau benar - benar itu LGBT, DPRD Riau harus mengundang tokoh - tokoh agama, untuk segera memberantas ini. Kita juga minta agar orang tua mengawasi anak - anaknya, dan masyarakat selalu waspada dilingkungan sosialnya," pungkasnya. ***