PEKANBARU, GORIAU.COM - Kisruh sepakbola Indonesia masih menjadi perbincangan hangat saat ini. Gumpalan konflik tengah melanda Indonesia atas keteledoran sendiri. Tak ayal jika Asosiasi Sepakbola Dunia (FIFA) turun tangan memberikan sanksi.

Campur tangan pemerintah dan kepentingan politik juga mewarnai Kisruh sepakbola Indonesia. Dampaknya jelas kepada dilekatkan kepada tim-tim besar yang sudah merogoh kocek untuk mempersiapkan diri menghadapi liga.

Sementara untuk tim-tim kecil, terutama yang bernaung di lokal tidak begitu merasakan dampak kisruh yang terjadi di pusat. Seperti Tim Petro Rumbai Soccer Club (PRSC) Chevron.

Klub ini akan menantang 3 tim akademi sepakbola di Malaysia pada 6-10 Agustus 2015. Pertama bertandang ke PNSB di Selangor (7/8/2015), Mithraa FC di Kuala Lumpur (8/8/2015) dan Frenz United (9/8/2015).

"Kita boyong 20 pemain, agenda uji coba dan menambah pengalaman pemain di negeri tetangga," terang Pelatih PRSC Chevron, Madi, Kamis (6/8/2015) jelang keberangkatan.

Tak ada target besar yang ingin dicapai PRSC Chevron di Malaysia, namun lebih fokus kepada menambah jam terbang para pemain. "Banyak pemain baru, ingin nambah pengalaman anak-anak," ujarnya.

Sementara saat dimintai tanggapannya terkait kisruh sepakbola Indonesia saat ini, Nurmadi mengaku prihatin. "Tetapi efeknya tidak begitu banyak kepada kami, karena sifatnya lokal. Namun kami berharap ada solusi untuk masalah ini," tandas Madi.***