TELUKKUANTAN - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Kuantan Singingi (Kuansing), Riau melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Kuansing, Senin (13/5/2019).

Boy Nopri Alkaren, koordinator lapangan HMI MPO Kuansing dalam orasinya menuntut Bupati Kuansing Mursini untuk menutup warung esek-esek dan hotel berbisnis 'lendir'.

"Kami minta, bupati untuk menutup warung esek-esek dan hotel yang menyediakan prostitusi di Kuansing," ujar Boy Nopri Alkaren.

Massa yang berjumlag 21 orang tersebut mengkritisi visi misi Kuansing, yakni mewujudkan Kuansing yang agamis. Mereka menilai, itu hanya sekedar slogan saja.

"Dulu, 2017 kami juga demo dengan hal yang sama. Sekarang, kondisinya tetap sama. Prostitusi di Kuansing tak juga hilang. Kita pertanyakan komitmen pemerintah, terutama Bupati Kuansing dalam memberantas prostitusi," ujar Boy.

HMI menyoroti merajalelanya tempat-tempat prostitusi di Kuansing. Terutama di Kota Telukkuantan. Mereka mencatata, ada beberapa hotel yang terang-terangan menjalankan bisnis 'lendir' tersebut.

"Kami mengutuk praktek prostitusi yang ada di Kuansing. Kami minta, bupati serius dan memberikan perhatian khusus untuk prostitusi," ujar Boy.

"Jika tidak digubris, maka kami akan turun dengan massa yang lebih besar," ancam Boy.

Kedatangan rombongan HMI MPO Kuansing ini disambut oleh Asisten III Setda Kuansing, Agusmandar. Agusmandar menyatakan Pemkab Kuansing sudah melakukan beberapa langkah untuk meminimalisir prostitusi.

Hingga berita ini diturunkan, pengunjuk rasa dan Pemkan Kuansing masih melakukan diskusi.***