PEKANBARU - Nasib nelayan di Provinsi Riau berangsur-angsur sejahtera. Hal tersebut tercermin pada nilai tukar nelayan perikanan (NTNP) periode Januari 2018 yang berada di atas angka indeks 114,99 atau mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, bahwa kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 1,20 persen, relatiflebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,69 persen.

Aden menguraikan, bahwasanya It pada Januari 2018 mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya It pada kelompok perikanan tangkap sebesar 2,40 persen khususnya udang, bawal, dan kerang.

"Harga jual udang, bawal dan kerang ini lah yang menyejahterakan masyarakat. Cukup untuk mencukupi kebutuhan yang harus dibayar petani," kata Aden di Pekanbaru, Jumat (9/2/2018).

Sementara itu, lanjut Aden, naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,74 persen khususnya cabai merah, ekor kuning, beras, dan daging ayam ras.

"Kemudian, naiknya indeks BPPBM itu sendiri sebesar 0,55 persen khususnya es batu, benih lele, dan dedak," tandasnya. ***