TELUKKUANTAN - Kondisi jalan nasional yang melintasi Provinsi Riau sungguh sangat memprihatinkan. Terutama jalan lintas tengah yang melewati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).

"Coba kita lihat, hanya dibatasi oleh garis, jalan nasional di perbatasan Riau - Sumbar, tepatnya perbatasan Kuansing - Sijunjung, kualitas jalannya bak langit dan bumi. Perbedaannya sangat mencolok," ujar Warsono, Anggota DPRD Kuansing kepada GoRiau.com, Rabu (19/7/2017) di Telukkuantan.

"Di daerah Sumbar, jalannya sangat licin dan di daerah kita berlobang dan bergelombang. Setelah menjejakkan kaki di Sijunjung, rasanya gimana gitu," tambah Warsoni.

Bila dibanding dengan Jalan Lintas Timur, lanjut Warsono, perhatian pemerintah pusat lebih banyak ke sana. Padahal, Lintas Tengah yang melewati Kuansing juga merupakan jalur penting dalam pengangkutan barang. "Lintas Timur jadi prioritas pemerintah, sedangkan Lintas Tengah seperti terabaikan."

"Ini jalur utama pengangkutan barang, seperti batubara, kayu balak dan CPO. Jalannya rusak akibat angkutan yang berat dan masyarakat yang menikmati jalan hancur tersebut," ujar Warsono.

Untuk itu, Komisi C DPRD Kuansing pada Jumat (14/7/2017) mendatangi DPRD Riau. Rombongan DPRD Kuansing, kata Warsono, meminta DPRD Riau ikut memperjuangkan ke pemerintah pusat.

"Kalau Lintas Timur selalu dibangun jalan bagus. Sementara, di tempat kita selalu tambal sulam. Kita inginnya jalan nasional di Kuansing juga dibangun, bukan tambal sulam," papar Warsono.

Setelah ke DPRD Riau, DPRD Kuansing akan memperjuangkan pembangunan Jalan Lintas Tengah Sumatera ke pemerintah pusat.

"Kita sama-sama tahulah, kalau di provinsi lain jalan nasional sangat bagus. Hanya di Kuansing jalannya yang hancur dan bergelombang," pungkas Warsono.***