PEKANBARU - Dalam rangka Jumat Bersih, Gubernur Riau Syamsuar bersama Wakil Gubernur Riau Edy Nasution ikut turun membersihkan sampah-sampah yang berserakan disekitar maajid An-Nur dan RSUD Arifin Ahmad, Jumat (5/4/2019) pagi.

Pedangang boleh saja berjualan, diungkapkan Syamsuar, tapi sebelum dan sesudah berjualan silahkan dibersihkan. Jangan maunya untung saja berjualan, tapi tidak menjaga kebersihan.

"Contohnya di Bali, pedagang di sana sebelum dan sesudah berjualan membersihkan sampahnya. Jadi kebersihan kota itu tetap terjaga. Bukan sembarang buang saja," kata Syamsuar.

Syamsuar mengharapkan Kota Pekanbaru bisa bersih dan seperti yang diketahui bersama, sudah bertahun-tahu Kota Pekanbaru tidak mendapatkan Adipura. Adipura sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

"Kota Pekanbaru bisa bersih, yang kita harapkan. Seperti yang kita ketahui bersama Kota Pekanbaru sudah bertahun-tahun tidak mendapatkan Adipura. Dengan adanya gotong royong ini, tidak hanya pemerintah daerah yang sayang dengan Kota Pekanbaru ini, tapi semua elemen masyarakat juga peduli dengan kebersihan kota yang menjadi wajah ibukota Riau," kata Syamsuar kepada GoRiau.com.

menurut Syamsuar, Kota Pekanbaru merupakan barometer Provinsi Riau. Apalagi Kota Pekanbaru merupakan ibukota Riau, jadi sudah tanggungjawab bersama untuk menjaga kebersihan kota ini, termasuk Pemerintah Provinsi Riau.

Syamsuar menegaskan, masyarakat Pekanbaru harus sayang dengan kota ini. Sehingga selalu menjaga kebersihan kota ini.

"Cium baunya tadikan yang di parit, luar biasa. Mudah-mudahan gerakan ini bukan sekali saja, tapi berkelanjutan. Karena masih ada lokasi lain yang perlu dibersihkan juga.

Dengan adanya perhatian terhadap kebersihan kota, diharapkan Syamsuar, bisa membuat wajah ibukota Riau menjadi bersih dan indah. Dampaknya, masyarakat dari luar akan merasa senang dan betah.

"Kalau bersih kota kita, tentu akan menarik orang luar untuk datang. Kalau kotor bagaimana, orang tak akan ada yang betah lama-lama di Pekanbaru," jelas Syamsuar. ***