BANGKINANG - Memiliki suami seorang wakil rakyat juga menuntut sang istri untuk dekat dan terbiasa bergaul dengan masyarakat.

Oleh sebab itu, ibu-ibu yang tergabung dalam Ikatan Kekeluargaan Keluarga Dewan (IKKD) Kabupaten Kampar menggelar pelatihan tata boga di kantor Desa Penyesawan Kecamatan Kampar, Selasa, 15 September 2020.

Peserta pelatihan tata boga ini berasal dari berbagai desa di seputaran Kecamatan Kampar, Kampa, Tambang dan Rumbio Jaya, Riau. Sebelumnya acara serupa telah dilaksanakan di Kecamatan Tapung.

Para peserta tata boga diajarkan cara membuat 10 jenis roti manis dengan berbagai kombinasi toping dan isian.

Wakil Ketua IKKD Kampar, Rani Khairani Repol mengatakan, kegiatan ini ditujukan untuk memberikan keterampilan kepada ibu-ibu, dalam hal tata boga.

Diharapkan, dengan keterampilan memasak yang handal, ibu-ibu juga dapat menyajikan masakan dengan varian selera serta bisa memenuhi asupan nutrisi yang baik bagi anggota kaluarga.

Rani menyebut makanan yang dimasak dengan baik tidak hanya dapat mengenyangkan perut semata tapi lebih dari itu, kebahagian keluarga juga bisa berawal dari dapur dan makanan yang dimasak dengan keterampilan yang sempurna.

Hal itu kata dia, terungkap lewat sebuah penelitian yang dimuat dalam International Journal of Humanities and Social Science. Di dalam penelitian itu dituliskan, bahwa memasak kadang bisa menjadi faktor penentu tingkat kebahagiaan dan kepuasaan hidup sebuah keluarga.

''Bahkan, memasak pun sering dijadikan terapi untuk mengatasi rasa cemas. Hobi memasak membuat seseorang lebih sadar akan dirinya, kreatif, dan fokus,'' ungkap Rani.

Ditambahkan istri Ketua DPD II Golkar Kabupaten Kampar ini, lebih dari itu, keterampilan tata boga juga dapat menjadi salah satu penunjang ekonomi keluarga.

Dalam pelatihan ini, para peserta juga diajarkan membuat dua jenis roti kekinian, Korean Garlic Bread.

Hadir dalam kesempatan ini beberapa anggota IKKD Kampar lainnya. Pantauan, di lokasi, Ibu-ibu peserta tata boga begitu antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka pun berkreasi dengan resep yang diajarkan oleh instruktur masak berpengalaman dari Pekanbaru.

Salah seorang warga yang mengikuti pelatihan ini mengaku sangat mengapresiasi acara semacam ini.

Ia berterimakasih sekaligus berharap kegiatan ini dapat terus diadakan. Bahkan kata dia,  jika memungkinkan ibu-ibu peserta dapat diberikan akses permodalan, sehingga tujuan kegiatan ini, yakni meningkatkan keterampilan memasak bisa menjadi usaha penopang ekonomi keluarga bisa terwujud. ***