SLEMAN - Bertahun-tahun membela Persija, Amarzukih tidak ikut dalam sukses tim ibukota itu menjadi juara LIGA 1 2018. Tepat di musim kemarin Amarzukih berpisah dengan Persija.

Pemain asli Jakarta itu akhirnya membela PSMS di putaran pertama kasta tertinggi. Kemudian di paruh musim kedua, pindah ke PSS, kasta kedua atau Liga 2.

Meski loyalitas sejak 2010/2011 di Persija tidak membuahkan gelar juara, Amarzukih tetap senang dengan prestasi yang didapat Macan Kemayoran di musim 2018.

Amarzukih juga bukannya tanpa gelar. Dia berhasil ikut andil dalam sukses PSS menjadi juara Liga 2 2018, sekaligus merogoh tiket promosi ke Liga 1 2019.

Jadilah pemain berusia 35 tahun itu tetap menikmati manisnya gelar juara. Kendati tidak bersama-sama Persija.

Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro, mengatakan peran Amarzukih dalam sukses timnya promosi tidak bisa dinafikan. Pengalaman dan ketenangannya menjadi poin tersendiri.

"Sebenarnya di awal-awal itu kurang bagus, perkembangan Amarzukih baru bagus di 8 besar. Di sana mulai stabil, mulai bagus. Dia menjadi salah satu pilar dalam sistem bertahan," kata Seto Nurdiyantoro.

Untuk musim depan, sama seperti penggawa lainnya, belum ada jaminan Amarzukih kembali berkostum PSS. Itu karena tim pelatih dan manajemen masih menyelesuaikan evaluasi terlebih dulu. 

Baru setelah itu memutuskan siapa saja yang layak dipertahankan, untuk kemudian masuk negosiasi perpanjangan kontrak. ***