JAKARTA - Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean berurusan dengan kepolisian buntut cuitannya di media sosial diduga bernuansa SARA. Dia akan diperiksa Bareskrim Polri pada Senin 10 Januari 2022.

Adapun cuitan Ferdinand yang dipersoalkan yakni, "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya. Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela," cuit Ferdinand yang telah dihapusnya, Rabu 5 Januari 2022.

Berikut fakta-fakta soal Ferdinand Hutahaean:

1. Mualaf sejak 2017

Ferdinand menuai kecaman dari berbagai pihak, salah satunya GP Ansor. Dari kecaman GP Ansor, Ferdinand buka suara dan mengaku bahwa dirinya merupakan seorang mualaf sejak 2017.

"Fakta sesungguhnya saya kan sama dengan orang-orang Ansor adalah seorang muslim. Saya telah menjadi mualaf sejak 2017," ujar Ferdinand ketika dikonfirmasi MNC Portal, Jumat 7 Januari 2022.

Dalam kecamannya, Ketua PP GP Ansor, Luqman Hakim menilai cuitan Ferdinand tidak sama dengan ungkapan Gus Dur yakni "Tuhan Tidak Perlu Dibela". Dia menilai, Gus Dur sama sekali tidak menghakimi Tuhan yang diyakini seseorang keadaannya lemah harus dibela.

Gus Dur justru menegaskan Tuhan tidak perlu dibela karena Tuhan Maha Kuat dan Kuasa. Sementara cuitan Ferdinand, menurut Luqman, dapat dikategorikan sebagai serangan penghinaan dan penistaan terhadap agama tertentu, berpotensi menimbulkan keonaran dan permusuhan bernuansa agama serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Sangat jauh berbeda antara cuitan Ferdinand dengan perkataan Gus Dur. Karenanya, janganlah disamakan antar keduanya," ujarnya kepada wartawan, Jumat 7 Januari 2022.

2. Tak Menyinggung Agama Mana pun

Ferdinand menyebutkan perihal cuitannya tersebut merupakan pandangan pribadi terkait masalah yang sedang ia hadapi dan tidak bermaksud menyinggung agama manapun.

"Jadi tidak mungkin saya berbicara tentang sesuatu yang menyerang apa yang saya yakini. Saya sudah jelaskan berkali-kali bahwa cuitan tersebut terkait dengan masalah pribadi saya dan tidak menyangkut agama apapun," kata Ferdinand.

3. Tak Publikasi Agama dan Masyarakat Terpancing

Kemungkinan besar, kata Ferdinand, masyarakat atau pihak tertentu terpancing dengan pernyataan dirinya karena belum mengetahui ia sudah memeluk agama Islam sejak 2017 silam.

"Mungkin mereka belum tahu saya seorang mualaf sehingga mereka masih terpicu emosinya. Jadi dengan demikian bahwa saya jelaskan disini saya menghormati pendapat GP Ansor tersebut tetapi pendapat tersebut tidaklah tepat," ujarnya.

Mengenai identitas dirinya yang merupakan seorang mualaf sejak 2017, Ferdinand mengaku memang tidak pernah mempublikasikannya selama ini dan baru ia jelaskan saat muncul polemik akibat cuitannya beberapa waktu terakhir.

4. Allah Orang Islam Itu Kuat

Ferdinand berkilah bahwa pendapatnya perihal ke-Tuhanan harus semakin diperkuat sebagaimana pernyataannya. "Karena saya menyatakan Allah orang Islam itu kuat tidak perlu dibela. Masak pendapat seperti itu harus ditentang, dilawan dan menjadi masalah. Kan poinnya disitu," kata Ferdinand.

5. Masalah Pribadi

"Jadi tidak mungkin saya berbicara tentang sesuatu yang menyerang apa yang saya yakini. Saya sudah jelaskan berkali-kali bahwa cuitan tersebut terkait dengan masalah pribadi saya dan tidak menyangkut agama apapun," kata Ferdinand.

Lebih lanjut, ia menyebutkan dirinya adalah seorang muslim yang sedang bergumul dan cuitannya tidak dimaksudkan untuk menyinggung pihak lain.

“Itukan hanya berbicara terkait pemahaman saya dan pergumulan saya dalam hidup tentang Tuhan. Tidak ada menyangkut agama apapun. Meskipun saya adalah seorang muslim, meskipun mungkin saya juga mungkin bukan seorang muslim yang taat. Tapi saya adalah seorang muslim yang sama dengan teman teman GP Ansor," kata Ferdinand. ***