SIAK - Suksesnya Syamsuar dan Alfedri dalam memimpin Kabupaten Siak memang tak dapat diragukan. Bahkan masyarakat menyebut mereka berdua telah berhasil menyulap Siak lebih baik lagi dengan melaksanakan berbagai kebijakan dan strategi pembangunan.

Visi pembangunan jangka pendek tahun 2016-2021 yang telah ditetapkannya bersama DPRD Kabupaten Siak yaitu, 'Terwujudnya Kabupaten Siak yang Maju dan Sejahtera Dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis dan Berbudaya Melayu, serta Menjadikan Kabupaten Siak Sebagai Tujuan Pariwisata di Sumatera'

"Sesuai dengan azam tersebut, telah banyak upaya dan ikhtiar yang dilakukan seluruh elemen daerah ini dalam membangun negeri, serta mensejajarkannya dengan Kabupaten dan Kota lain di Provinsi Riau yang usianya jauh lebih tua," tutur Syamsuar dalam upacara Hari Jadi Kabupaten Siak ke 18 di halaman kantor Bupati, Kamis (12/10/2017).

Sebagai bagian dari pertanggungjawabannya memimpin Siak, Syamsuar bersama Alfedri dalam kesempatan yang bahagia itu juga menyampaikan perkembangan dan kemajuan pembangunan yang telah diraih Siak setakat ini.

Pada tahun 2017 ini, jumlah penduduk naik menjadi dua kali lipat bila dibandingkan kondisi demografi pada tahun 1999 lalu. 18 tahun yang lalu, jumlah penduduk tercatat kurang dari 200.000 ribu jiwa, namun pada saat ini hingga semester I tahun 2017 jumlahnya telah mencapai angka 415.128 jiwa.

Berbagai upaya dan strategi kebijakan pembangunan, terus diimplementasikan untuk mewujudkan cita-cita pembangunan daerah yang telah disebutkan tadi, yaitu mendekatkan pelayanan publik dan pembangunan kesejahteraan masyarakat, yang menjadi ruh setiap kebijakan pokok diberbagai sektor dalam pembangunan daerah.

Berikut adalah kebijakan Pokok untuk pembangunan daerah Siak:

1. Meningkatkan pemerataan akses dan kualitas layanan pendidikan baik formal maupun non formal, melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas.

2. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

3. Mengembangkan perekonomian ekonomi masyarakat dengan memfasilitasi pembangunan pasar dan jaringan irigasi sebagai stimulan.

4. Membangun insfrastruktur seperti jalan dan jembatan untuk memudahkan mobilisasi penduduk dan barang, serta meningkatkan rasio elekrifikasi menjadi 71,69 persen, merintis inovasi Listrik Mandiri Masyarakat (LIMAR) bersama BSP dan jajaran TNI, membangun instalasi air bersih di 13 kecamatan, serta membangun 941 unit Rumah Layak Huni.

5. Meningkatkan kualitas pelayanan yang mudah, murah, cepat dan transparan, dengan mengimplementasikan produk-produk inovasi yang telah diakui dan menjadi percontohan ditingkat nasional, diantaranya Sistem Perizinan Online Tracking System (SPOTS), Unit Reaksi Cepat Perbaikan Jalan Rusak, serta Alarm Persalinan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.

Selain itu, mengembangkan pelayanan berbasis teknologi, Kabupaten Siak telah menjadi salah satu dari 25 Kabupaten dan Kota percontohan smart ciy.

6. Membangun berbagai fasilitas umum berfungsi ganda sarana rekreasi seperti Water front City (WFC) Taman Kota, Taman Lalu Lintas, dan Air Mancur Menari dan taman Kota.

7. Meningkatkan produksi padi, ternak sapi, serta peningkatan nilai tambah komoditi pangan, dan pengembangan kawasan peternakan dan budidaya ikan. Dimana Kecamatan Sungai Mandau dan Bungaraya kedepan akan menjadi komoditas unggulan nasional dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

8. Membangun kerjasama bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif dengan Bandung Urban Innovation Lab & Development (BUiLD), Bandung Creative City Forum (BCCF), serta Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

Membangun dan mengelola, serta mempromosikan Objek Wisata dan situs cagar budaya, promosi pariwisata yang sinergi, melaksanakan iven promosi daerah, serta mempersiapkan SDM putera-puteri daerah dibidang kepariwisataan. ***