TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Bencana kabut asap yang berkepanjangan telah merenggut dua nyawa bocah kecil di Negeri Seribu Parit, kedua bocah tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Muliya (12) dan Andri Yanto (6), sebelum meninggal dunia, mengalami sesak nafas dan sempat beberapa hari menjalani perawatan. Namun nyawa kedua bocah tersebut tidak bisa diselamatkan.

''Dua keponakan saya sudah jadi korban kabut asap,'' ujar Ketua Komisi IV DPRD Inhil, H Adriyanto kepada GoRiau.com, Kamis (22/10/2015) malam.

Pria yang akrab di sapa H Ateng ini menjelaskan, keponakannya yang bernama Lia menghembuskan nafas terakhirnya sekitar 20 hari lalu, sedangkan Habibi, meninggal pada Rabu (21/10/2015) malam.

''Asap ini sudah membahayakan, sudah mengandung racun ini. Permasalahan ini harus segera diatasi, jangan sampai ada korban lainnya,'' sebutnya.

Ia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil segera mengambil tindakan, dengan menyurati pemerintah Provinsi dan Pusat, terkait kondisi terkini di Kabupaten Inhil.

''Saya yakin bukan ponakan saya saja, tapi masih ada bocah lainnya di Inhil ini yang jadi korban asap namun tidak terdengar oleh pemerintah. Jangan dikira terkena asap berbulan-bulan warga Inhil ini sehat-sehat saja,'' cetus Adriyanto.

Sementara itu, terkait hal ini, GoRiau.com sudah mencoba berkali-kali mengkonfirmasikannya kepada Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Irianto. Namun dirinya tidak menanggapi.

Saat GoRiau.com mencoba menelpon ke nomor telpon selulernya, Irianto hanya mengirimkan pesan singkat bahwa dirinya sedan mengikuti sebuah kegiatan, sehingga i meminta dikirimi pesan saja.

Saat dikirimi pesan, terkait kebenaran meninggalnya dua bocah akibat kabut asap, hingga berita ini diturunkan, Irianto belum memberikan balasan apapun.(ayu)