PEKANBARU - Isyarat yang diberikan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman yang akan mempertimbangkan masuknya tim transisi gubernur terpilih, Syamsuar - Edy Natar Nasution mendapat sambutan yang menggembirakan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau. Untuk menuju Riau yng berkesinambungan, sudah selayaknya Gubernur Riau yang pada tahun 2019 hanya menyisakan waktu kerja dua bulan, mendukung kinerja gubernur baru yang akan melanjutkan pembangunan Riau pada Maret 2019.

Mendengar kabar itu apresiasi yang besar pun disampaikan DPRD Riau. Menurut kalangan dewan, kebijakan Andi Rahman ini dianggap sebagai keputusan bijaksana yang sangat membanggakan, meskipun sebenarnya tidak ada aturan tertulis yang mewajibkan hal itu.

"Saya kira dewan sangat senang, kalau Pak Andi Rahman, meskipun telah mengalami kekalahan, tetap berjuang untuk membuat Riau lebih baik. Kita sangat apresiasi walaupun tidak ada undang - undang atau aturan tertulis yang mewajibkan hal itu, dan sebenarnya tidak apa - apa jika tidak dilakukan juga," ujar Wakil Ketua DPRD Riau, Kordias Pasaribu, Senin, (16/7/2018).

Kordias Pasaribu kepada GoRiau.com mengatakan, dengan kesediaan menerima tim transisi, Andi Rahman telah memulai sistem ''kereta api'' di Provinsi Riau, dimana komunikasi antara pemimpin lama dan pemimpin baru terjalin dengan erat demi kepentingan rakyat.

"Ibaratnya sistem ''kereta api''. Yang kita pelajari dari keinginan Andi Rahman ini, kereta api itu siapapun yang naik, rute dan jadwal pemberhentiannya tetap sama. Tidak seperti taksi, ganti penumpangnya, ganti semua tujuannya," ungkapnya.

"Sistem ''kereta api'' inilah yang kita harapkan dipakai di Provinsi Riau. Siapapun pemimpin yang naik di kursi gubernur itu, tetapi program - program untuk memajukan Riau tetap berkesinambungan," ulasnya.

Kordias berharap dengan ikut sertanya tim transisi Syamsuar - Edi Nasution, maka visi dan misi yang akan dirancang oleh Syamsuar dapat disesuaikan dengan RPJMD Riau, dan program - program yang sedang berjalan atau belum selesai dari gubernur sebelumnya.

"Kitakan punya RPJMD, Syamsuar juga punya visi dan misi atau janji - janji kampanye yang harus ditepatinya demi rakyat, begitu juga dengan program - program gubernur sebelumnya yang mungkin belum selesai. Jika dilibatkan timnya, maka Syamsuar juga bisa menyesuaikan, sehingga jangan ganti pemimpin, bongkar dari awal lagi," paparnya.

"Pak Andi juga bisa menyampaikan, ''begini Pak Syamsuar, masih ada program - program saya yang belum terlaksana, tolong dipertimbangkan..'', kan enak kalau komunikasinya bisa seerat itu," tutupnya. ***