DURI - Dalam kegiatan rutin tahunannya, Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan Satpol PP melakukan razia gelandangan pengemis dan pengamen jalanan (gepeng) di Duri, Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis Riau, Rabu (1/5/2016).

Pantauan GoRiau.com saat razia berlangsung, sempat diwarnai perlawanan keras dari para pengemis dan juga anak gelandangan dana anak punk. Mereka meronta-ronta menolak dimasukan kedalam mobil patroli Satpol PP Mandau dengan alasan sedang menunggu mobil ke Medan Sumatera Utara. Hingga akhirnya, anak punk tersebut berhasil kabur saat hendak dinaikan ke mobil.

Begitu juga saat mengeksekusi di sekitar Pasar Duri. Orang buta yang dibantu keluarganya mengemis ke toko-toko juga sempat akan dinaikan ke mobil. Namun ia menolak karena ia merasa tidak meresahkan masyarakat dan tidak mencuri. "Awakkan ndak mencuri do, kenapa pula di tangkap," kata pengemis yang enggan menyebutkan namanya itu.

Kepala Dinas Sosial, Darmawi melalui Kabid Rehab Dinas Sosial, Sufandi kepada GoRiau.com mengaku razia yang dilakukan selama ini masih kurang maksimal dalam memberikan efek jera kepada pelaku. Pasalnya setelah mereka ditangkap dan didata, lalu mereka disuruh pulang setelah mendengarkan sedikit penyuluhan tentang larangan mengemis tersebut.

"Kalau bahasa masyarakat umum, tangkap lepas. Ya memang begitu selama ini. Kita tidak punya rumah singgah untuk melakukan pembinaan kepada mereka yang sudah kita razia. Hal ini juga membuat kami sebagai pelaksana dilapangan tidak puas. Sebab, upaya penertiban ini tidak maksimal hanya dengan tangkap, data, nasehati dan setelah itu dilepaskan," kata Sufandi.

Ia berharap, melalui sejumlah anggota DPRD Bengkalis, akan mengusulkan pengadaan rumah singgah serta program pembinaan kepada gepeng yang terjaring razia ini.

"Kalau mereka masyarakat tempatan, Dinas Sosial mengupayakan pembinaan khusus, namun jika mereka dari luar daerah, maka akan dipulangkan ke daerahnya. Ini yang belum bisa kita realisasikan, sehingga setiap kali razia, gepeng ini akan dilepaskan kembali," kata Sufandi lagi. ***