JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menepis isu yang sempat beredar di media sosial yang menyebut mantan Gubernur DKI Anies Baswedan ngemis-ngemis untuk menjadi pembicara di Muktamar Muhammadiyah di Solo. Din menyatakan Muktamar Muhammadiyah tidak mengundang pembicara dari eksternal.

"Sebagai kegiatan internal dalam suasana pasca-COVID, Muktamar ke-48 Muhammadiyah & Aisyiah di Solo tidak mengundang pembicara dari luar PP Muhammadiyah, kecuali Presiden dan Wakil Presiden masing-masing pada Pembukaan dan Penutupan Muktamar. Agenda Muktamar memfokuskan pembahasan dan pengambilan keputusan tentang masalah-masalah strategis keorganisasian yg sudah banyak dibicarakan sebelum Muktamar," kata Din, yang juga Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, seperti dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12/2022).

Din menjelaskan peserta/anggota Muktamar Muhammadiyah bersifat terbatas sebagaimana diatur dalam AD/ART. Bahkan Din, yang merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah, tidak hadir di arena muktamar karena tak termasuk peserta/anggota muktamar.

"Anggota Persyarikatan Muhammadiyah seperti saya (Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu) atau Dr. Anies Baswedan (yang menjadi Penasihat Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu) sangat berbahagia menjadi penggembira Muktamar baik dari jarak dekat maupun jarak jauh," jelas Din.

Din menyebut Anies sebagai sosok intelektual yang dicintai warga Muhammadiyah. Selain itu, kata Din, kakek Anies juga merupakan tokoh Muhammadiyah. "Saya menyaksikan bahwa Dr Anies Baswedan, yang kakeknya Almarhum AR Baswedan adalah tokoh Muhammadiyah, sangat dicintai oleh warga Muhammadiyah sebagai tokoh intelektual muda Indonesia yang berintegritas, mumpuni, dan berakhlak mulia," ujar Anies.

Atas narasi fitnah yang beredar, Din mengajak semua pihak menjaga keadaban dalam berkomunikasi publik. Din mengingatkan fitnah dilarang oleh agama.***