SELATPANJANG - Kapolda Riau Brigjen Pol Drs Zulkarnain Adinegara beserta jajaran menyambangi Kepulauan Meranti, Jumat (14/10/2016). Dalam pertemuan ramah tamah dengan Pemkab dan masyarakat Kepulauan Meranti, jenderal bintang satu itu dicurhati tokoh terkait permasalahan di Kota Sagu.

Seperti yang disampaikan Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Kepulauan Meranti H Ridwan Hasan. Dalam curhatnya, H Ridwan Hasan meminta kebijakan Kapolda Riau hingga jajaran ke bawah (khusus Meranti, red) dalam menyelesaikan masalah dengan masyarakat hendaklah mengedepankan persuasif.

Apalagi menyangkut kebiasaan, ada istiadat lokal Kota Sagu. Sebab, hal itu berkaitan pula dengan upaya mempertahankan hidup.

Salah satu yang dimaksudkan H Ridwan Hasan adalah masalah ilegal loging. Diceritakan H Ridwan, masalah ilegal loging di Meranti bukanlah untuk memperkaya diri, melainkan hanya untuk mempertahankan hidup.

Sebab, terkadang kayu maupun papan itu untuk membangun rumah warga, ataupun membangun musalla dan masjid.

Selain ilegal loging, H Ridwan Hasan juga menyampaikan masalah penindakan terhadap Ilegal Fishing. Diceritakan H Ridwan Hasan, pemilik kapal besar melakukan penangkapan dengan menggunakan jaring besar di jarak 500 M dari bibir pantai. Jika hal itu terus dibiarkan akan mengurangi hasil tangkapan masyarakat tradisional yang berujung pada makin terpuruknya ekonomi nelayan tradisional.

"Saat ini akibat dari Ilegal Fishing ini telah menyedot rezeki masyarakat, kami harap bapak penegak hukum dapat menertipkan agar tidak terjadi kagi kedepan," jelas Ketua LAMR Kepulauan Meranti.

H Ridwan juga menceritakan kebiasaan masyarakat Meranti yang dulunya enggan mengenakan helm. Hingga saat ini, kata H Ridwan, masih ada masyarakat yang tidak mengenakan helm. Meski melanggar aturan, namun hendaklah penindakan itu tidak disama ratakan.

Seperti hal nya penari yang sudah mengenakan sanggul di kepala, tidak mungkin memakai helm. "Saya juga, saya akui. Kalau dijemput kenduri, saya pakai peci tidak pakai helm (lagi, red)," ujar H Ridwan.

"Belasan tahun lalu, sangat banyak warga tak mengenakan helm. Tapi sekarang alhamdulillah sudah lebih 90 persen masyarakat mengenakan helm. Lakukanlah pendekatan persuasif kepada warga kami," beber H Ridwan Hasan.

Dan titipan terakhir tokoh masyarakat Meranti adalah membasmi peredaran narkoba yang dapat menghancurkan masa depan generasi muda.

Hal sama juga disampaikan Bupati Kepulauan Merati Drs H Irwan MSi. Dalam sambutannya, H Irwan menyampaikan salam dari pengusaha lintas batas. Mereka meminta Kapolda Riau memberi kelonggaran terhadap aktivitas smokel, atau tukar barang ke negeri jiran Malaysia.

"Sini merupakan wilayah perdagangan. Ini sudah terjadi sejak ratusan tahun silam. Masyarakat membawa barang-barang ke Malaysia dan kembali ke sini juga membawa barang (Sembako, red). Itu untuk keperluan masyarakat. Jika ini tidak jalan, maka kebutuhan masyarakat akan naik harganya," cerita H Irwan.

Semua masukan para tokoh masyarakat Meranti tersebut mendapat perhatian serius dari Kapolda Riau Brigjen Pol Drs Zulkarnain Adinegara. Dijelaskannya kehadiran dirinya di Meranti disamping silahturahmi juga untuk mencegah terjadinya penyakit masyarakat dinegeri sagu. Namun ia berjanji khusus untuk kasus yang berhubungan dengan budaya dan kebiasaan masyarakat untuk mempertahankan hidup akan ditindak secara bijaksana.

"Ilegal loging memang merusak lingkungan namun jika memang untuk melanjutkan hidup, saya perintahkan jajaran jangan terlalu kaku. Penegak hukum jangan buta, gunakan juga hati nurani serta mampu membaca getaran hati masyarakat," jelasnya.

Malam itu, Zulkarnain juga meminta antara polisi dan masyarakat Meranti menjalin hubungan yang erat. Ia juga menitipkan anggotanya kepada masyarakat Meranti. "*Bangun kebersamaan antara polisi dengan masyarakat," pesan Zulkarnain. ***