PEKANBARU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger, mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau tahun ini turun 63 persen bila dibandingkan dengan tahun 2019.

Dijelaskannya, dari 1 Januari hingga 10 Juni 2019, total lahan yang terbakar di Riau 3.125 hektare (ha), sedangkan pada rentang waktu yang sama tahun ini total luas lahan terbakar 1.156 ha.

Edward mengklaim, turunnya jumlah luas lahan yang terbakar, disebabkan kesiapsiagaan Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Riau dalam melakukan penanggulangan.

''Satgas di lapangan sangat aktif melakukan pemadaman bila muncul titik api. Pemadaman dilakukan melalui darat dan bantuan helikopter water bombing. Jika ditemukan titik panas melalui satelit Terra dan Aqua BMKG, Satgas patroli udara langsung melakukan pengecekan sebelum Satgas darat turun melakukan pemadaman,'' ujar Edwar kepada Goriau.com, Jumat (12/6/2020).

Edwar mengungkapkan, saat ini ada delapan helikopter bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang siap siaga membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam menangani masalah Karhutla.

''Dari 8 helikopter yang standby di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, 6 helikopter untuk melakukan water bombing dan 2 helikopter lagi melakukan patroli udara,'' terang Edwar.

Sambung Edwar, sejak 11 Februari sanpai 31 Oktober 2020 ataua selama 264 hari, Riau ditetapkan berstatus siaga darurat Karhutla.

Ada delapan kabupaten/kota di Riau yang ditetapkan siaga darurat Karhutla, yaitu Kabupaten Siak, Bengkalis, Pelalawan, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Rokan Hilir dan Kota Dumai.

''Jumlah kasus yang sedang ditangani Satgas Penegakan Hukum ada 50, dengan 57 tersangka. Masih dalam sidik ada 6 kasus, tahap I ada 16 kasus, P21 ada 1 kasus, dan tahap II 27 kasus,'' rinci Edwar.

Luas lahan terbakar di Riau dari 1 Januari sampai 11 Juni 2020 seluas 1.156,39 ha. Rinciannya, di Rokan Hilir 51,75 ha, Kota Dumai 110,85 ha, Bengkalis 337,6 ha, Kepulauan Meranti 41,2 ha, Siak 165,39 ha, Kota Pekanbaru 15 ha, Kampar 20,25 ha, Pelalawan 85,1 ha, Indragiri Hulu 45,25 ha dan Indragiri Hilir 284 ha.

''Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar,'' pungkasnya.***