SELATPANJANG - Metode pembelajaran yang dibuat oleh pihak Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti, Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti, Riau selama pandemi Covid-19 dengan cara guru mengunjungi siswa langsung ke rumah masing-masing.

"Di masa pandemi Covid-19 ini, gurulah yang berkeliling dari desa ke desa lainnya setiap hari mendatangi setiap rumah siswa memberikan pelajaran selama 45 menit setiap satu siswa," ujar Kepala Sekolah SLB Sekar Meranti, Safrizal.

Dikatakannya, hal ini dilakukan karena banyak siswa yang tidak memiliki ponsel pintar Android dan koneksi internet untuk mengikuti pembelajaran daring.

Ia mengakui, sudah ada anjuran agar siswa belajar secara online. Namun, pihaknya sangat memahami kondisi tersebut.

Dengan segala keterbatasan fasilitas itu, dia mengatakan, tak memungkinkan proses pembelajaran siswanya akan berjalan dengan maksimal. Karena itu, tak ingin menambah beban para orang tua siswa Safrizal berinisiatif menyambangi rumah siswanya.

"Kalau untuk pembelajaran secara daring sangat sulit dilakukan karena banyak yang tidak memiliki Android dan membeli paket data secara berkala," ucapnya.

Kata Safrizal pula, jangankan untuk membeli Android dan paket data, untuk makan saja orang tua siswa susah, makanya ia mengambil kebijakan seperti itu.

"Selain itu kendala lainnya adalah keterbatasan akses internet, dan saya pikir pembelajaran dengan tatap muka di rumah ini sangat efektif dan orang tua juga puas," imbuh Safrizal.

Mengajar ke rumah, diakui Safrizal jadi inisiatif sendiri. Ia merasa punya tanggung jawab untuk tetap memberikan pelajaran ke muridnya.

Pihak sekolah pun menurut dia, tak menginstruksikan untuk mengajar siswa secara langsung.

Safrizal berharap, para guru tetap memerhatikan siswanya belajar di rumah, bukan semata mengandalkan teknologi. Apalagi masa belajar di rumah kemungkinan bisa diperpanjang selama pandemi Covid-19 belum berakhir.***