PEKANBARU - Untuk 2019, OJK optimis tren perbaikan perekonomian dan kinerja sektor jasa keuangan yang positif akan terus berlangsung.

Kepala OJK Riau, Yusri mengatakan, bahwa prediksi tersebut, telah dikatakan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso saat dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2019 yang dihadiri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (11/1/2019) kemarin.

"Perekonomian di tahun politik ini diperkirakan mampu tumbuh 5,3 persen dengan inflasi yang terjaga relatif rendah di level 3,5 persen," kata Yusri kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Senin (14/1/2019).

Ia menjabarkan, bahwa kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan diperkirakan tumbuh kuat dengan pertumbuhan kredit perbankan di kisaran 13±1 persen, dengan Rasio NPL diproyeksikan turun di akhir tahun 2019.

"Pertumbuhan dana pihak ketiga diperkirakan juga meningkat menjadi 8 persen-10 persen," ungkapnya.

Optimisme ini, lanjut Yusri, juga turut diperlihatkan oleh pelaku perbankan yang tercermin dalam Rencana Bisnis Bank 2019, yang menargetkan ekspansi kredit dan Dana Pihak Ketiga masing-masing sebesar 12,06 persen dan 11,49 persen.

Di pasar modal, OJK memproyeksikan tambahan 75 – 100 emiten baru di tahun 2019, yang akan didominasi oleh emisi obligasi atau sukuk korporasi, dengan penghimpunan dana diperkirakan berkisar Rp200 triliun - Rp250 triliun.

Di Industri Keuangan Non Bank, pertumbuhan aset asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 10 persen - 13 persen dan 14 persen - 17 persen. Aset perusahaan pembiayaan tumbuh 8 persen - 11 persen.

"Sementara, aset dana pensiun diperkirakan tumbuh moderat, sekitar 7 persen - 9 persen untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja dan sekitar 13 persen - 16 persen untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan," tuturnya. ***