PEKANBARU - Tim Menkopolhukam RI dijadwalkan datang ke Pekanbaru, Riau, Kamis (21/4/2016) pagi ini dalam agenda Rapat Koordinasi dan Monitoring penanganan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut), di Pangkalan Udara (Lanud) TNI-AU Roesmin Nurjadin.

Kedatangan mereka pada Rakor penanganan Karlahut ini bakal disambut dengan fakta yang ada, bahwa Riau masih rawan terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut). Kenapa tidak, pagi ini saja terdeteksi 19 titik panas yang menyebar di enam kabupaten di Riau.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru merincikan, 19 titik panas (hotspot) ini berada di Bengkalis sembilan titik panas, Siak lima titik panas dan Pelalawan dua titik panas. Sisanya terdapat di Meranti, Inhil dan Inhu, masing-masing satu titik panas.

Tidak cuma itu, citra satelit juga mendeteksi ada lima titik panas yang level confidencenya di atas 70 persen. Lokasinya antara lain, tiga titik di Kawasan Bukit Batu Bengkalis, satu titik di Pangkalan Kuras Pelalawan dan satu titik di siak Kecil, Bengkalis.

Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin, Kamis pagi menguraikan, selain Riau, provinsi yang juga mendominasi titik panas di Sumatera adalah Aceh. Di sana satelit menghitung ada 20 hotspot, disusul Sumut lima hotspot, Kepri satu hotpsot dan Lampung satu hotspot.

Bermunculannya titik panas itu, sebagian disebabkan lantaran masih adanya pembakaran lahan dan hutan, ditambah dengan teriknya matahari sehingga berpotensi menimbulkan kebakaran yang kian meluas. Jika tidak segera diatasi, tidak menutup kemungkinan akan ada bencana asap seperti tahun sebelumnya. ***