JAKARTA - Analis Kebijakan Koalisi Lawan Corona, Iwan Sulaiman Soelasno menyatakan, kekecewaannya dengan kinerja Kemenkeu dan Kemendes sebagai pihak yang paling bertanggungjawab terhadap penyaluran dana desa. Pasalnya, banyak desa yang belum memperoleh dana desa tahap pertama.

Padahal, kata Iwan, dana desa pada tahap pertama ini direalokasi untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 di desa-desa.

Masih banyaknya pemerintah desa (Pemdes) yang belum menerima dana desa, kata Iwan, terungkap setelah Presiden Joko Widodo mengungkapkan kegeramannya pada saat Rapat Terbatas (Ratas) hari ini. Jokowi mengatakan dana desa Rp 72 T baru tersalur 13 persen atau 32 persen dari pagu tahap pertama yaitu 40 persen.

"Apa yang harus direalokasi oleh pemerintah desa di seluruh Indonesia? Wong ternyata banyak Pemdes yang belum menerima dana desa tahap pertama. Sementara untuk melawan pandemi Covid-19 ini sangat dibutuhkan ketersediaan dana segar termasuk untuk perkuat daya beli," kata Iwan dikutip dari GoNews.co, Selasa (7/4/2020).

Iwan mendesak semua pihak untuk lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan kepada Kemenkeu dan Kemendes, terutama di saat darurat seperti ini-dalam menghadapi pandemi Covid-19/Corona.

"Kami ingin DPR RI, DPD RI, mengawasi secara ketat penyaluran dana desa di masa pandemi covid-19 ini. Para Menko juga harus perkuat koordinasi dengan Kemenkeu dan Kemendes. Pak Wapres itu kan Ketua DPOD dengan salah satu tugasnya memberi pertimbangan soal dana desa, Pak Wapres bisa memanggil Mendes dan Menkeu soal ini. Kami belum melihat peran Pak Wapres disini," tutupnya.***