BENGKALIS - Kapolres Bengkalis, AKBP Hadi Wicaksono menggelar coffe morning bersama wartawan di Bengkalis, Kamis (20/10/2016). Di kesempatan tersebut, Kapolres menyampaikan permohonan maaf, karena baru bisa duduk bersama setelah dua bulan dirinya bertugas sebagai Kapolres di Bengkalis. Hal itu disebahkan kesibukan serta beban tugas yang menumpuk di awal-awal dirinya dilantik.

''Ketika saya baru dilantik saya langsung dihadapkan persoalan Karhutla di beberapa lokasi di Bengkalis, lalu penanganan Illegal logging di Giam Siak Kecil dan beberapa pekerjaan lainnya. jadi, baru sekarang saya bisa kumpul bareng sama kawan-kawan wartawan,'' ujar Kapolres.

Pertemuan yang berlangsung di lobi Mapolres tersebut berlangung santai, sesekali Kapolres yang dikenal cukup humanis ini menyampaikan banyolan-banyolan yang mengundang tawa. Beberapa perwira Polres yang hadir juga jadi sasaran banyolan mantan Kapolres Inhil ini.

Dalam sambutan singkatnya, Kapolres menyampaikan sejumlah program kerja, terutama dalam upaya mendukung Program Nawacita Presiden Jokowi dan program Promoter Kapolri Jendral Tito.

Kondisi geografis Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari tiga pulau besar, menjadi tantangan tersendiri bagi Polres dalam dalam menjalankan program-program pengamaan. Namun begitu dirinya punya trik tersendiri yakni dengan mengotimalkan peran Babinkamtibmas yang ada di desa-desa.

“Babinkamtibmas itu ujung tombaknya Polres. Dia menjadi mata dan telinganya Kapolres. Untuk itu, saya minta Kasat Bimas melakukam inovasi-inovasi serta melakukan pembinaan agar Babinkamtibmas kita menjalankan fungsinya dengan baik,” ujar Kapolres.

Pun begitu persoalan penanganan perairan. Saat ini Polres dihadapkan kepada persoalan sumber daya sarana dan prasarana yang terbatas. Saat in Polres hanya memiliki 6 unit kapal patroli dengan tipe yang berbeda, 1 kapal dalam kondisi rusak parah.

“Satu unit kapal kita terbuat dari kayu, tenaganya sudah ngos-ngosan. Walau begitu kitavtetap berupaya maksimal menjaga wilayah perairan kita,” sebutnya.

Soal narkoba, sudah menjadi komitmen dirinya untuk bekerja maksimal mengerahkan sumber daya yang ada, menangkap para pengedar dan pemakai. Walau diakui, penanganan kasus narkoba tidak semudah membalik telapak tangan.

“Sebelum melakukan pembersihan di luar, saya harus bersih-bersih dulu di dalam, ha ini juga yang pernah saya lakukan ketika saya menjadi Kapolres Inhil. Saya tidak menutup mata, banyak anggota yang terlibat, tidak hanya di institusi Kepolisian tapi juga di institusi lainnya. Mohon dukungan dan kerjasama dari rekan wartawan, agar pekerjaan ini bisa kita lakukan dengan baik,” sebut Kapolres.***