JAKARTA - Petenis andalan Christopher Rungkat masih menjadi yang terbaik pada Kompetisi Simulasi Internal Pelatnas Putra Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti). Christo mengalahkan rekan di pelatnas, yakni Rifqi Fitriadi pada partai final di Stadion Tenis Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Peraih emas SEA Games 2019 dan emas Asian Games 2018 itu keluar sebagai pemenang setelah menaklukkan Rifqi dalam dua set dengan skor akhir Christo 7-5, 6-4.

Rifqi sebenarnya mampu tampil baik pada set pertama. Terbukti kedua petenis saling bergantian memenangi gim sampai kedudukan imbang 5-5.

Pada gim ke-11, Christo berhasil mematahkan servis Rifqi untuk membuat dia unggul 6-5. Pertarungan berlangsung sengit pada set ke-12 dengan diwarnai empat kali deuce, sebelum Christo mengamankan kemenangan 7-5.

Permainan Rifqi sedikit mengendur pada set kedua. Setelah mampu menyamakan kedudukan 1-1, Rifqi selalu berada dalam posisi tertinggal.

Variasi pengembalian bola dari Christo terbukti masih sulit diatasi petenis 21 tahun itu. Christo pun mengamankan kemenangan pada gim kesepuluh dengan skor 6-4.

Dari hasil turnamen simulasi berformat round robin yang juga diikuti oleh Gunawan Trismuwantara, Lucky Chandra, Tegar Abdi, dan Nauvaldo Jati tersebut, Christo selalu meraih kemenangan atas lawan-lawannya termasuk menang Walk Out (WO) dari Lucky.

Christo menang 6-2, 6-2 atas Gunawan, kemudian menang 6-1, 6-2 atas Tegar dan menang dari Nauvaldo 6-1, 6-1.

Setelah memainkan seluruh turnamen, Christo merasa masih banyak yang harus ditingkatkan dari permainan para juniornya.

"Dari hasil sih saya menangnya masih cukup nyaman. Mereka punya potensi untuk jadi petenis bagus, namun memang masih banyak yang harus dibenahi," kata Christo setelah pertandingan.

“Dia (Rifki) sudah sangat banyak kemajuan sejak terakhir saya latihan bareng dengan dia. Jadi mungkin juga nggak mudah untuk dapat mengalahkan dia,” kata Christo.

Ketua Umum PP Pelti, Rildo Ananda Anwar mengatakan jika pihaknya terus berusaha menggulirkan kompetisi internal kepada para pemain pelatnas. Para petenis merasa senang dan mengakui dapat kembali merasakan atmosfer pertandingan yang sesungguhnya. Jadi bukan sekedar hanya latihan terus menerus dan menjadikan sebagai wadah 

“Di masa pandemi, Pengurus Pusat (PP) Pelti mengambil inisiatif untuk menggelar turnamen invitasi dalam Simulasi Internal Timnas Putra Putri dalam beberapa pekan ini. Ini agar skill dan juga kebugaran pemain terjaga untuk nantinya siap bertanding kembali mengikuti pertandingan internasional,” kata Rildo

Rencana selanjutnya PP Pelti akan membuat simulasi untuk pemain junior sebagai persiapan regenerasi petenis Merah Putih ke depan. ***