DI akhir tahun 2020, praktisi Humas mendapat perspektif baru dengan terbitnya buku tentang public relations (PR/Humas) berjudul Adapt or Die, yang ditulis Agung Laksamana. Selain relevan dan pas dengan kondisi sekarang, juga menjadi angin segar bagi dunia Humas di Indonesia.

Pandemi telah mengubah tatanan bisnis, cara kita bekerja dan bersosialisasi. Buku PR ini menitikberatkan pentingnya beradaptasi sebagai sebuah keharusan bagi praktisi PR.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menyatakan, ''buku ini menghadirkan perspektif dan trends yang perlu diperhatikan praktisi PR. Dunia PR harus segera beradaptasi jika tidak ingin hilang ditelan perubahan.''

Gaya tulisan Agung adalah bercerita dan ringkas terdiri dari kisah-kisah PR dan insights dari penulis dan berbagai sumber.

Agung Laksamana, selain kesehariannya sebagai Director Corporate Affairs di APRIL Group dan Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) adalah seorang penulis tentang dunia PR yang aktif. Buku PR Adapt or Die adalah buku Agung yang keempat ia terbitkan.

Membuka bab pertama dengan judul A Whole New World ! Ia mengutip lirik lagu dari animasi Aladdin. ''Lirik ini relevan di tahun 2020 ini karena kita telah berada di era A Whole New World (sebuah dunia yang baru),'' katanya.

Judul Adapt or Die, terasa bombastis! Sepertinya sengaja diambil penulis karena melihat urgensinya PR untuk ber-adaptasi dan berubah jika tidak ingin profesi ini hilang atau lenyap.

Buku ini mengupas realita lanskap dunia PR baik dari aspek artificial intelligence (AI), robot, era baru jurnalisme, hoaxes, fakenews serta era adaptasi kebiasaan baru.

Sudah banyak profesi yang ‘tergerus oleh kemajuan teknologi’, salah satunya bisa jadi adalah PR. Kemunculan sosok-sosok 'berpengaruh' di media sosial membuka peluang sekaligus tantangan bagi praktisi PR.

Kehadiran influencer, key opinion leader, SJW (Social Justice Warrior), buzzer, selebgram, selebtweet, dan lainnya telah mampu ‘menghimpun massa’ dan menyampaikan pesan tertentu untuk menjadi sebuah gerakan yang cukup masif di media sosial, bahkan di dunia nyata. Di sinilah titik argumen buku ini, di mana PR harus adaptif, jika tidak ingin obsolete bahkan lenyap.

Buku ini juga mendapat apresiasi dari Menteri Sekretaris Negara, Prof. Dr. Pratikno dan juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyatakan buku ini relevan dengan trends dan kompleksitas dunia komunikasi saat ini.

Suryopratomo, Duta Besar Indonesia untuk Singapura menyatakan, ''Selama bisa menjaga trust dan relationship dengan stakeholders, PR akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Agung membeberkan resep aplikatif untuk menjadi PR yang mumpuni.''

Sementara Prof. Dr. Arif Satria, Rektor IPB menyatakan, ''Storytelling menjadi kekuatan dari buku ini. Pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai praktisi PR yang dicampur dengan kisah sehari-hari membuat buku ini patut menjadi bacaan wajib praktisi PR''.

Sihol Aritonang, Chairman of Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) menyatakan bahwa buku ini menghadirkan new shocking realities dunia PR sekaligus mengajak praktisi untuk merangkul kompleksitas agar PR tetap kontinu memberikan values.

Buku ini juga diapresiasi Hermawan Kartajaya – Founder & Chairman dari Markplus, Andy F Noya – Founder Benihbaik.com, Tony Wenas - CEO Freeport Indonesia , Prita Kemal Gani- founder LSPR dan tokoh-tokoh lainnya.

Pada bab akhir, Agung lontarkan pertanyaan fundamental, apa yang tidak akan berubah dalam dunia PR dalam 10 tahun ke depan? Disinilah argumentasi Agung bahwa membangun relationship dan trust adalah kunci sukses dan fundamental dari PR.

Buku ini akan mempersiapkan Anda dalam menghadapi a whole new world of PR.

Tentang Penulis

Agung Laksamana, M.Sc., MCIPR, (Hon. FAPR) adalah Director Corporate Affairs APRIL GROUP, salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar dunia. Sebelum bergabung dengan APRIL, Agung meniti karier sebagai Director Country Corporate Affairs Head, Citibank Indonesia, Jakarta.

Saat ini, Agung menjabat sebagai Ketua Umum Perhumas. Agung telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di posisi manajerial senior di beberapa perusahaan multinasional seperti Ogilvy, FourSeasons Regent Residences, Goodyear, HSBC Indonesia dan RGE Group.

Lulusan dari Hays High School, memperoleh B.A & MSc dari Fort Hays St. University, Kansas, AS.

Ini adalah buku keempat ditulis Agung. Selumnya Agung telah menulis buku lain, yaitu : What CEO Wants from PR, PR in the Age of Disruption & Strategi Internal PR.

Penulis bisa dihubungi di: [email protected] atau IG @agunglaks.***