RENGAT - Tiba-tiba Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar kepincut dengan Desa Serasem. Apa pasal. Bukannya banyak desa maju bahkan mandiri di Provinsi Riau ini?

Memang iya. Tapi Gubri Syamsuar sudah kadung "jatuh cinta." Ia ingin segera berkunjung dan melihat salah satu desa di Kecamatan Siberida yang terletak sekira 50 km dari Kota Rengat, Inhu, Riau itu.

Maka, pada Jum'at (13/01/2023) siang, Syamsuar dan rombongan pun bergerak menuju Desa Serasem, sembari mengejar waktu untuk bisa salat Jum'at berjama'ah di Mesjid Darussalam, kebanggaan masyarakat Serasem.

Rupanya, Mesjid Darussalam inilah yang menjadi magnet bagi Gubri Syamsuar untuk hadir di sana.

Apa hebatnya Mesjid Darussalam ini? Nah itu dia...Selain bangunannya yang tampak megah di atas lahan yang cukup luas, mesjid ini dibangun dengan cara yang sangat hebat.

"Saya tau informasi tentang Mesjid Darussalam ini dari Medsos," ungkap Syamsuar, orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning, ketika berpidato di depan jama'ah Mesjid Darussalam.

Apa informasi yang membuat Gubri Syamsuar itu kerek? Rupanya, Mesjid Darussalam senilai Rp9 miliar lebih dibangun dari hasil infaq/sadaqah masyarakat Desa Serasem Rp1.000 per hari..! Wow....

"Baru di desa ini saya menemukan mesjid besar senilai Rp9 miliar lebih dibangun dengan uang infaq/sadaqah dari warga Rp1.000 per hari. Ternyata luar biasa kekuatan infaq/sadaqah itu," kata Syamsuar takjub.

Bahkan tidak hanya mesjid, Desa Serasem ternyata juga punya sekolah di bawah naungan Yayasan Nurul Islam. Sekolah ini juga hidup dari hasil infaq/sadaqah masyarakat Desa Serasem.

Ternyata, jika kita kompak, punya komitmen yang kuat, hanya dengan infaq/sadaqah Rp1.000 sehari, banyak hal yang bisa dibangun untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Saya berharap, apa yang sudah dilakukan masyarakat Desa Serasem, bisa juga dicontoh oleh masyarakat desa-desa lain di Riau," harap Syamsuar lagi.

Perlu juga dicatat, Desa Serasem juga punya Kantor Desa dengan arsitektur mirip Istana Negara. Wow...Mewah..mewah..!

Masih ada lagi. Menurut Wakil Bupati Inhu, Junaidi Rachmat yang ikut mendampingi kunjungan Gubri Syamsuar, Desa Serasem ternyata sudah menyabet berbagai penghargaan mulai tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, bahkan nasional.

"Desa Serasem ini pernah "diboikot" oleh seluruh desa di Kabupaten Inhu. Karena kalau ada lomba, yang juara pasti Desa Serasem, yang lain nggak kebagian," ungkap Junaidi.

Akibat saking banyaknya penghargaan yang telah disabet Desa Serasem, akhirnya kalau ada lomba antar desa, Desa Serasem tidak boleh ikut lagi.

"Itulah hebatnya Desa Serasem ini," ucap Junaidi.

Desa Anti Korupsi

Karena sudah berhasil membangun mesjid besar dengan kekuatan infaq/sadaqah, Gubri Syamsuar malah berniat mengusulkan Desa Serasem sebagai Desa Anti Korupsi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.

"Supaya Desa ini jadi contoh dan motivasi bagi yang lain," demikian harap Gubri. ***