JAKARTA -- Pada pencarian hari keempat, Selasa (12/1/2021) sore, tim SAR gabungan berhasil menemukan black box (kotak hitam) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Dikutip dari Kompas.com yang melansir siaran Breaking News Kompas TV, kotak hitam ini berhasil diangkat ke permukaan laut dan dinaikkan petugas ke perahu karet.

Sesaat kemudian, petugas memasukkan kotak hitam tersebut ke dalam sebuah boks plastik besar dengan tutup berwarna biru.

Dari perahu karet, kotak hitam dipindahkan ke KRI Rigel 933 dan selanjutnya dibawa menuju JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

CVR Masih Dicari

Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, pada pukul 14.00 WIB KSAL telah melaporkan bahwa di lokasi yang diduga jatuhnya black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air, hanya ditemukan Underwater Locator Beacon (ULB).

Alat ini berfungsi memberikan sinyal darurat. ''Saya sampaikan kepada KSAL agar terus dicari FDR (flight data recorder) yang kemungkinan besar masih di wilayah yang masih diperkiraan kita sebelumnya,'' kata Hadi, Selasa (12/1/2021) sore, seperti dikutip dari sindonews.com.

Namun kemudian pada pukul 16.40, dilaporkan bahwa FDR telah ditemukan. Selain itu dilaporkan juga bahwa ULB yang ditemukan sebanyak dua. Seperti diketahui black box adalah penggabungan FDR dan CVR.

''Artinya, satu lagi cockpit voice recorder (CVR ) masih perlu dicari,'' ujarnya.

Dia yakin bahwa CVR tidak akan jauh dari lokasi tersebut. ''Namun kami meyakini bahwa karena beacon di cockpit voice ditemukan sekitar itu, maka dengan keyakinan yang tinggi maka cockpit voice juga akan segera ditemukan,'' pungkasnya.***