SIAK - Minimnya lapangan kerja di Kecamatan Kandis membuat banyak yang sudah tamat sekolah atau sarjana kesulitan mencari pekerjaan. Hal itu dikeluhkan warga Pondok Lima PKS Samsam, Kampung Bekalar, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau saat kampanye dialogis Calon Bupati Siak nomor urut 2, Alfedri. 

"Anak-anak kami di sini sudah banyak tamat kuliah, tentu membutuhkan lapangan pekerjaan. Kami meminta agar Pak Alfedri membuka banyak lapangan pekerjaan," kata Parlaongan Pohan, warga setempat saat kampanye dialogis Alfedri, Selasa (10/11/2020) malam. 

Kampanye tersebut berlangsung di rumah Siregar, karyawan perkebunan kelapa sawit di kampung itu. Warga setempat banyak yang hadir namun hanya terbatas untuk 50 orang peserta. Suasanya tampak meriah di bawah komando MC Risa Syukria. 

Parlaongan mengatakan, dia dan warga lainnya di Pondok Lima itu sudah mempunyai pekerjaan, yakni karyawan perusahaan perkebunan sawit. Namun anak-anak mereka yang sudah sarjana atau tamat SMK kesulitan mendapatkan pekerjaan saat ini.

"Kami yakin Pak Alfedri memikirkan itu, agar anak-anak kami ke depan tidak menjadi pengangguran," kata dia.

Kampanye dialogis Alfedri tersebut semakin dinamis meski hujan mengguyur perkampungan itu. Warga yang tidak bisa masuk ke dalam rumah kampanye terpaksa harus mendengarkan paparan Alfedri dari teras rumah masing-masing. 

Pada kampanye itu tampak pula hadir anggota DPRD Siak Dapil Minas -Kandis, Ngatmin, Ketua DPC Partai NasDem Muhammad, Ketua DPC Hanura Siak Ariadi Tarigan dan lain-lain. Tarigan juga merupakan warga Kandis dan mantan anggota DPRD Siak 2 periode.

Alfedri tampil penuh semangat. Ia menjawab permintaan warga tersebut untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Namun pemaparannya ia selingi dengan candaan yang membuat suasana semakin semarak. 

Alfedri menyampaikan programnya untuk pemekaran kecamatan Kandis yang sudah sangat padat dan luas. 

Pemekaran ini sangat prospektif untuk mempercepat kemajuan Kandis. Apalagi Alfedri mempunyai pengalaman dengan pemekaran kecamatan Minas.

"Kandis ini dulu pemekaran dari Minas, tapi kemajuan Kandis sudah luar biasa saat ini. Namun masih padat dan luas," kata dia.

Jumlah penduduk Kandis mencapai 83 ribu jiwa. Sebaran penduduk berjarak-jarak, sehingga kampung yang sangat jauh harus menghabiskan banyak waktu untuk mencapai ibukota kecamatan.

"Rencana ini kita mulai dengan pemekaran desa atau kampung. Pemekaran akan dibuat hingga menjadi 20 kampung dan kelurahan sehingga bisa dipecah jadi dua karena syarat minimal kecamatan terdiri dari 10 desa/kelurahan," kata dia.

Hingga saat ini belum ditentukan nama kecamatan baru untuk pemecahan Kandis. Ibukotanya direncanakan di Kampung Belutu. Kampung lainnya yang masuk adalah Pencing Bekulo, Sungai Gondang, Bekalar dan Jambai Makmur.

"Dengan pemekaran ini akan ada sumber pembiayaan pembangunan yang lebih banyak. Kalau sekarang kampung satu saja dari dana desa, nantinya jika dimekarkan bisa menjadi dua. Pelayanan juga akan semakin dekat untuk mempercepat pembangunan," kata dia.

Selain pemekaran, dia juga menyampaikan pembangunan Rumah Sakit Umun Daerah Tipe D di Kandis. Juga akan membangun pasar yang sudah ada rancangan teknisnya.

"Karena ini sudah terlalu padat dan kita akan buatkan dua lantai sebab Kandis ini adalah etalase Siak karena berada di jalan lintas nasional Pekanbaru-Duri," kata dia.

Pemekaran itu juga akan menyerapkan tenaga kerja baru. Namun tidak cocok dianggap sebagai lapangan kerja baru. Sementara untuk lapangan kerja baru, dia mendorong investasi dan mengembangkan 1.000 UMKM dalam setahun.

"Kita mempersiapkan 1.000 UMKM dalam setahun untuk mempersiapkan bonus demografi, yakni usia produktif lebih banyak dari usia non produktif," kata dia.

Alfedri merancang program 1.000 UMKM menjadi bisnis berbasis digital. Tujuannya untuk mendorong masyarakat agar siap menghadapi perkembangan zaman.

"Kita memang mendorong generasi muda kita melek digital. Sebab model usaha konvensional semakin terhimpit karena tingginya biaya produksi," kata dia.

Alfedri juga mendorong investasi. Ia bakal memberikan kemudahan kepada para investor agar masuk ke Siak. Industri juga akan menyerap banyak tenaga kerja. Ia meminta anak- anak jangan bercita-cita jadi ASN. Sebab, peluangnya sangat sedikit. 

Pada tahun lalu, ada pembukaan CPNS di kabupaten Siak untuk 145 formasi. Sedangkan yang mendaftar sebanyak 4.700 orang.

"Jadi kita komitmen untuk dorong anak anak kita out the box, keluar dari kebiasaan, sehingga bisa mandiri," kata dia. ***