SUDAH sering judul ini atau sejenisnya muncul pada bulan September dan Oktober setiap tahun. Saya tidak membahas kenapa selalu muncul, tapi hanya sekedar mengingatkan bahwa ajaran komunis itu tidak cocok dan berbahaya.

Kita awali dengan pengertian komunisme, yaitu suatu ajaran atau paham atau ideologi yang menginginkan kehidupan manusia ini tidak mengenal kebebasan mutlak. Cirinya; Mengenal hanya satu partai yaitu Komunis. Kebijakan ditentukan hanya oleh partai (otoriter). Sarana produksi dikuasai pemerintah. Tidak mengenal oposisi, tak yakin kepada Allah. Kejam dan menghalalkan segala cara.

Indonesia pernah dicoba beberapa kali ingin dikuasai komunis. Alhamdulillah gagal dan semenjak G.30 S PKI, disebut juga ''Tragedi Kemanusiaan'', paham komunis sudah dilarang dan sekaligus dengan partai komunisnya. Indonesia sudah menyepakati dan sudah ditetapkan bahwa ideologi negara adalah Panca Sila dan sampai saat ini masih tidak bisa ditawar-tawar.

Jika dibandingkan dengan ideologi komunis, jelas sangat bertentangan. Kita mengenal Tuhan, mereka tidak. Kita mengenal oposisi mereka otoriter dan partai sangat berkuasa. Kita berasas demokrasi dan musyawarah sedangkan mereka tidak.

Begitu pula konsep keadilan kita berbeda, mereka sama rata sama rasa, sedangkan kita memahami adil itu; menempatkan sesuat pada tempatnya. Sangat jelas perbedaannya dan bertolak belakang dengan ideologi kita Panca Sila.

Di dunia saat ini paham komunis tidak mendapat tempat lagi dan ajarannya sudah tidak laku. Semula puluhan negara menganut paham komunis dan saat ini hanya tinggal 4 negara saja yaitu; Kuba, Vietnam, Laos dan Korea Utara. Adapun Cina dan Rusia sudah mereformasi walaupun masih memakai nama partai komunis.

Memang partai komunis sudah dilarang dan dibubarkan di negeri kita (secara resmi) namun penganut dan sisa-sisanya yang fanatik masih ada dan inilah yang disebut Bahaya Laten (terselubung).

Mereka berkeyakinan komunis akan tampil lagi melalui suatu kondisi yang selalu diciptakan yaitu; Kemiskinanan yang mencolok. – Kegaduhan terus menerus atau koflik . – Perpecahan dengan adu domba , hoaks dan fitnah.

Jika kondisi ini tercipta dan menonjol, peluang komunis kembali terbuka lebar. Pakar mengatakan; sisa-sisa komunisme di mana pun tetap ada, mereka hanya ''tiarap'' saja belum tidur apa lagi mati sambil menunggu kesempatan untuk muncul.

Di negeri kita isu PKI diangkat kembali pada bulan September dengan segala bentuk provokasi, fitnah hoaks dengan sasaran anak muda milenial. Oleh sebab itu tidak ada kata lain kecuali waspada dan bersatu, jangan terperangkap bahaya laten komunis, sebab komunis ini belum habis, hanya masih tiarap.

Di negeri kita orang yang menghembus-hembuskan isu PKI kata pakar adalah; pertama orang yang super pintar dan kedua tidak mengerti alias bodoh. Sekali lagi jangan lupa; Komunis itu sangat kejam dan menghalalkan segala cara.

Semoga negeri kita dilindungi dan tetap NKRI dengan ideologi Panca Sila yang tak dapat ditawar-tawar.Waspadalah!***

Drs H Iqbal Ali, MM adalah dosen dan Ketua Dewan Pembina IKMR Riau.