TELUKKUANTAN - Memasuki tahun 2016, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat drastis di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Setidaknya Dinas Kesehatan (Diskes) mencatat 32 kasus dalam dua minggu terakhir.

"Masyarakat harus waspada, sebab terhitung sampai 12 Januari sudah ada 32 kasus di tahun 2016 ini," ujar Kepala Diskes Kuansing dr. Reza Tjahyadi melalui Kepala Bidang PMK dr. Detri Elvira, Rabu (13/1/2016) siang di Telukkuantan.

Ditahun 2015, lanjut dia, terdapat 286 kasus DBD dan tahun 2014 terdapat 45 kasus dengan satu kasus meninggal dunia.

"Kita tidak ingin, DBD merenggut warga. Untuk itu, kenali gejala DBD dan lakukan gerakan 3M Plus yang jauh lebih efektif dibanding foging," ujar Detri.

Adapun gerakan 3M Plus yang dimaksud Detri yakni Menguras, Menutup dan Mengubur serta menggunakan anti nyamuk. Penggunaan anti nyamuk dilakukan di jam 09.00-11.00 dan pada sore hari sekitar pukul 15.00-17.00.

"Gerakan ini sangat mudah jika dilaksanakan, tentunya tidak menimbulkan dampak negatif seperti foging," tuturnya.

Dikatakannya, foging sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebab, malathion yang disemprotkan akan bebas di udara selama tiga hari jika tidak ada hujan.

"Selama itu juga kita akan menghirup racun malathion. Akibatnya, bisa menimbulkan kelainan cerna, kerusakan paru-paru, gangguan gerakan sperma dan banyak lagi lainnya," beber Detri.***