PEKANBARU - Banggar (Badan anggaran) DPRD Riau meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau secepatnya menyusun kegiatan dan program untuk tambahan dana  Rp800 miliar yang baru saja dimasukkan sebagai belanja di APBD 2019.

Tambahan dana tersebut berasal dari asumsi kenaikan harga minyak dunia yang sebelumnya 50 USD per barel menjadi 70 USD per barel, sehingga APBD 2019 yang sebelumnya berjumlah Rp8,3 triliun bertambah menjadi Rp9,1 triliun.

Akan tetapi, meski mendapat tambahan dana dari naiknya harga minyak dunia, pembahasan APBD Riau tahun 2019 tetap mengalami kendala.

Karena itu, Wakil Ketua DPRD Riau yang juga pimpinan Banggar, Noviwaldy Jusman menuturkan, bahwa meski Selasa (20/11/2018) merupakan hari libur nasional, anggota Banggar tetap masuk seperti biasa guna membahas alokasi dana tambahan tersebut. 

"Pembahasan APBD di tingkat komisi-komisi belum tuntas, dan akan diteruskan hari Selasa ini meski libur," katanya di Pekanbaru, Selasa (20/11/2018). 

Dijelaskannya, Banggar menyerahkan kepada penyusunan rincian kegiatan dan program dana tambahan sebesar Rp800 miliar tersebut kepada TAPD, untuk dibahas bersama kemudian disepakati.

"Dibahas, kemudian diteken MoU nya. Kemungkinan Rabu (21/11/2018) besok," tambahnya lagi.

Meski kesepakatan MoU Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) RAPBD Riau 2019 yang sedianya dijadwalkan pada Senin kemarin molor, dewan tetap optimis APBD Riau akan dapat disahkan sebelum batas akhir tanggal 30 November 2018 mendatang. ***