SELATPANJANG – Polres Kepulauan Meranti bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat terus bersiaga mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten bungsu di Riau.

Sebagaimana disampaikan Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul LTG bahwa dalam beberapa hari terakhir sudah ada kebakaran lahan di beberapa desa.

Untuk itu, lanjut kapolres, ia telah memerintahkan personel Polres dan para kapolsek untuk lebih siap siaga mengantisipasi karhutla. Termasuk juga penyampaian sosialisasi, penyebaran maklumat, melakukan patroli rawan karhutla.

"Itu semua sudah kita lakukan dengan meningkatkan kegiatan rutin seluruh personel. Sampai dengan memadamkan api bila ada lahan yang terbakar," ujarnya, Sabtu (23/7/2022).

Lebih lanjut AKBP Andi Yul menyebutkan para personel Polsek bersama Babinsa, kades, MPA di desa-desa dan melibatkan perusahaan beberapa hari belakangan ini sudah turun ke lapangan untuk membantu memadamkan api.

"Dalam hal pemadaman karhutla, kita tentunya berkolaborasi dengan BPBD sebagai komandonya, TNI, Pemdes, dan MPA yang ada. Sehingga, dengan gerak bersama ini kita bisa dengan cepat memadamkan api bila terjadi kebakaran," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kepulauan Meranti, Rizki Hidayat menyampaikan bahwa dalam pencegahan karhutla, pihaknya sudah memberikan sosialisasi surat edaran atau spanduk ke setiap kecamatan.

Hal itu, jelasnya, mengingat dari perkirakan BMKG bahwa pada bulan Juli hingga Agustus ini memasuki musim kemarau.

"Untuk pencegahan, kita bersama stakeholder, yakni TNI dan Polri, MPA serta masyarakat menyusun strategi dalam penanganannya dengan satu komando yang di pimpin oleh BPBD," ujarnya.

"Semboyan kita pantang pulang sebelum padam. Kita maksimalkan satu hari karhutla padam, apalagi lahan gambut yang dalam, jadi kalau dibiarkan berlama-lama bisa susah penanganan nya," sambung Rizki.

Di tahun 2022 ini, bebernya, seluruh kecamatan sudah mengalami karhutla. Namun tidak ada yang besar, masih di bawah 5 hektar dan bisa dipadamkan bersama dengan seluruh stakeholder. Total luas lahan yang terbakar itu mencapai 31 hektare.

Tempo hari kita sudah melaksanakan apel gabungan siaga karhutla di polres dan waktu itu kita sudah mengecek kekuatan personil dan alat pemadam

"Peralatan semua dalam kondisi bagus dan siap digunakan apabila terjadi karhutla. Kita juga sedang mengupayakan penambahan alat pemadam. Semoga ini cepat terealisasikan. Begitu juga dengan personel BPBD, totalnya saat ini sebanyak 38 personel," bebernya.

Pihak, kata Rizki lagi, dalam waktu dekat akan mengadakan rapat bersama kapolres, TNI dan stakeholder untuk menyamakan visi terkait strategi pencegahan dan penanganan karhutla agar efektif.

"Untuk pihak perusahaan, kita juga sudah mengirimkan surat edaran untuk lebih waspada. Posko-posko siaga juga sudah kita aktifkan. Intinya penanganan karhutla di Meranti berkolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada dengan satu komando. Penanganan cepat dengan semboyan pantang pulang sebelum padam, satu hari harus padam," tutupnya.***