PEKANBARU - Sedikitnya 220 kepala keluarga terdampak banjiri di Rumbai, Pekanbaru, Riau hingga hari ini, Jumat (23/11/2018). Pemerintah juga sudah menyiapkan tenda-tenda pengungsian jika warga membutuhkan.

Camat Rumbai Vemi Herliza saat dikonfirmasi mengakui ada 220 kepala keluarga terdampak banjir musiman tersebut. Vemi mengklaim telah menyediakan tenda darurat juga ditambah karena banjir tak kunjung surut.

"Kami juga melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir," ujar Vemi.

Meski warga masih enggan mengungsi di lokasi yang disediakan pemerintah, namun Vemi mengaku tetap mengimbau agar mereka memanfaatkan tenda yang dibangun untuk kesehatan masyarakatnya.

"Dulu juga pernah banjir, kita dirikan tenda tapi tidak ditempati. Tapi kami tetap sediakan," katanya.

Selain tenda darurat dan dapur umum, pihak kecamatan juga menyediakan obat bagi warga yang terserang penyakit. Obat-obatan diperbantukan dari Puskesmas Rumbai.

"Untuk tambahan sembako sudah diusulkan ke Dinas Sosial Kota. Secara lisan sudah disetujui tapi masih menunggu kapan datangnya," terang Vemi.

Salah satu penyebab utama banjir, selain dataran rendah, adalah tidak berfungsinya pintu air bendungan Sungai Siak. Pintu air tidak bisa dioperasikan ketika air di bendungan sudah diambang batas.

Terkait ini, Vemi menyebutkan sudah dibicarakan dengan pihak terkait dan berencana mengajukan perbaikan. "Sebenarnya permintaan warga ada juga minta dibuatkan turap tapi belum terealisasikan," sebut Vemi.

Sementara itu, Junaidi selaku Ketua RW 11 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai Pesisir, menyebut banjir di lokasi itu juga merendam tiga RW lainnya. Banjir ini disebutnya mulai surut sejak beberapa hari lalu.

"Sebelumnya sampai satu meter tinggi air, tapi tetap saja warga tak mengungsi," tegasnya. (gs1)