BANGKINANG - Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Kampar hari ini, Kamis (13/12/2018), lebih kurang dari 1298 hektar (Ha) lahan sawah milik masyarakat Kabupaten Kampar terendam banjir. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar melalui Dinas Pertanian Kampar, sudah berinisiatif akan melaporkan hal tersebut kepada Kementrian Pertanian.

Hendri Dunan, Kepala Dinas Pertanian Kampar menjelaskan, belum ada pembahasan ganti rugi. Dirinya pesimis ada anggaran untuk itu. Dirinya hanya menyayangkan, masyarakat yang telah diberikan penawaran untuk asuransi sawah padi mereka, banyak yang menolak. Maka apabila ladang seluas itu nantinya gagal panen atau rusak, maka tidak ada jaminan.

''Sudah kami tawarkan ke petani untuk ikut asuransi. Hanya Rp50 ribu permusim tanam, kalau gagal panen kerugian mereka akan ditanggung. Tapi para petani enggan ikut program ini, padahal sudah kami tawarkan,'' sebut Hendri Dunan.

Luasnya lahan yang terendam ini menurut Dunan, karena kebanyakan sawah masyarakat di Kabupaten Kampar berada di dataran rendah dan rawa-rawa. Beberapa lokasi pertanian juga berada di tepi sungai.

Dan adapun luasan lahan yang tenggelam tersebut, bisa dirinci mulai dari Desa Alam Panjang 25 Ha, Pulau Payung 105 Ha, Simpang Petani 25 Ha, Teratak 25 Ha yang kesemua desa tersebut berada di Kecamatan Rumbio.

Sementara itu, sawah yang terendam di Kecamatan Kampar Utara mencapai 205, Kecamatan Kampar 152 Ha. Kecamatan dengan luas lahan persawahan terendam adalah Tambang. Bisa dirinci mulai dari Desa Gobah 115 Ha, Pulau Permai 125 Ha, Aursati 125 Ha, Kuapan 53 Ha, Balam Jaya 2 Terantang 55 ha, Parit Baru 18 ha, Tambang 27,5 ha, Kualu 8 ha, Padang Luas 35 ha, Kemang Indah 105 ha dan Desa Palung Raya seluas 5 ha. ***