PEKANBARU- Wakil Ketua DPRD Riau, Syafaruddin Poti, mempertanyakan kelanjutan vaksinasi yang rencananya akan dijalankan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau.

"Kemarin ada saya baca berita katanya Gapki mau memberikan vaksin untuk karyawan di perusahaan sawit, dimana Gapki ini sekarang? Gimana prosesnya? Itu jadi catatan kita juga," kata Politisi PDIP ini, Kamis (21/10/2021).

Riau sendiri merupakan daerah yang memiliki luasan kebun sawit terbesar di Indonesia, sehingga tidak sedikit masyarakat Riau yang hidup di sekitar perkebunan kelapa sawit.

"Karyawan perkebunan harus disasar," tegas Poti.

Program gerakan satu juta vaksinasi bagi para petani, pekerja sektor perkebunan, dan masyarakat desa produktif yang diusung Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Riau harus tertunda.

"Dengan sangat menyesal, diakibatkan belum terpenuhinya jumlah dosis vaksin yang akan disuntikkan kepada masyarakat, vaksinasi oleh GAPKI Riau yang seyogyanya mulai dilaksanakan pada hari ini, untuk sementara harus diundur," kata Ketua GAPKI Riau, Jatmiko Santosa, dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Jumat (24/9/2021) .

Diketahui, secara nasional GAPKI menggulirkan program tujuh juta vaksinasi bagi para petani, pekebun, dan desa-desa produktif yang akan digelar secara serentak di 17 provinsi Provinsi di Indonesia. Riau menjadi salah satu provinsi yang sedianya menggelar program serupa. GAPKI Riau yang mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah setempat, mengharapkan provinsi dengan areal kebun sawit terluas di Indonesia itu mendapatkan alokasi satu juta vaksin.

Disamping itu, Poti menyampaikan ke pemerintah supaya tidak menyimpan vaksin lama-lama, jika ada stok vaksin segera didistribusikan ke masyarakat. Sehingga,  persentase vaksinasi di Riau bisa meningkat.

"Lebih baik kita ribut vaksin tak ada, daripada vaksin ada tapi tak terdistribusi. Pemerintah pusat tentu tahu berapa vaksin yang tersisa dan berapa yang disuntikkan," katanya.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 10 kabupaten di Provinsi Riau kini menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tiga. Sebanyak 10 kabupaten itu sebelumnya menerapkan PPKM level dua. Sementara, Kota Pekanbaru dan Kota Dumai masih bertahan menerapkan PPKM level dua.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliana Nazir mengungkapkan, naiknya level PPKM di 10 daerah tersebut, karena capaian vaksinasi belum mencapai 70 persen.

"10 daerah itu capaian vaksinasinya masih di bawah 40 persen," kata Mimi. ***