PEKANBARU, GORIAU.COM - Selain kotor dan tak terawat, ternyata kawasan purna MTQ di Jalan Sudirman Pekanbaru juga menjadi lokasi baru bagi pasangan remaja untuk memadu kasih. Kawasan seluas satu hektare yang menjadi ikon Provinsi Riau, dimana terdapat Gedung Seni Idrus Tintin, Kantor Dekranasda dan rumah adat kabupaten/kota se-Riau, saat ini warga begitu bebas keluar masuk areal kebanggan Melayu itu.

Pantauan GoRiau.com, Sabtu (25/4/15) malam, lampu penerangan hanya berada di depan Gedung Seni Idrus Tintin. Sementara, disekitar Kantor Dekranasda dan rumah adat kabupaten/kota tampak gelap gulita. Kondisi ini dimanfaatkan pasangan remaja yang dimabuk asmara untuk memadu kasih di areal purna MTQ.

"Kalau yang bawa anak-anak, mereka bermain di sekitar ini saja (depan Gedung Seni Idrus Tintin,red), kalau yang pacaran, mereka mojok di belakang Kantor Dekranasda dan rumah adat, di sana gelap. Lihat saja ke sana, kalau tak percaya," kata Edi, pedagang mainan anak-anak kepada GoRiau.com.

Dulu, lanjut Edi, setiap warga yang masuk ke kawasan purna MTQ, ada beberapa petugas yang berjaga di pintu masuk, tapi sekarang tidak ada lagi. "Sekarang udah bebas, makanya tak terawat lagi, sampah ada dimana-mana. Sampai jam 12 malam mereka yang pacaran masih banyak yang mojok, tapi tak ada razia dari petugas, terkesan dibiarkan saja, udah jadi lokasi mesum," jelasnya.

Selain itu, taman kota yang berada di depan purna MTQ yang diperuntukkan tempat bermain anak-anak, ternyata juga menjadi lokasi pacaran bagi remaja Pekanbaru. Hal itu akibat tidak adanya penerangan lampu di malam hari."Sekarang, taman yang di depan itu juga dipenuhi orang pacaran, lampu hanya yang ditengah saja. Areal yang gelap tempat pacaran, apalagi ada tempat duduk yang disediakan, mereka lebih leluasa," tambah Iwan, warga Marpoyan yang sedang bermalam minggu dengan keluarganya di purna MTQ.(nal)