PELALAWAN, GORIAU.COM - Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto, mengatakan, untuk mendukung program beasiswa yang didirikan sejak 2001, setiap tahun Tanoto Foundatian menggangarkan dana sekitar Rp15 miliar. Kendati demikian, Anderson menegaskan, anggaran milian itu tidak ada artinya kalau tujuan program beasiswa tidak tercapai.

"Sebenarnya saya tidak mau bicara masalah dana ini, nanti kesannya tak baik. Keinginan orangtua saya, keberadan Tanoto Foundation ini harus menjadi wadah dan pusat unggulan dalam pengentasan kemiskinan melalui pendidikan, pemberdayaan dan kualitas hidup. Tak ada artinya uang miliar rupiah yang kita kucurkan setiap tahun kalau tujuan program beasiswa ini tak tercapai," tegas Anderson, didampingi Direktur Eksekutif Tanoto Foundation, Sihol Parulian Aritonang, usai membuka kegiatan Tanoto Scholars Gathering, di Hotel Unigraha, Komplek PT RAPP, Pangkalan Kerinci, Selasa (19/8/14).

Anak bungsu owner PT RAPP, Sukanto Tanoto ini berharap kepada semua pelajar dan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Tanoto Foundation agar dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya demi mengapai masa depan.

"Karena tidak semua peserta yang ikut tes mendapatkan peluang beasiswa ini," ujarnya.

Bagi Andersan, sosok seorang Ayah menjadi motivasi untuk mewujudkan cita-citanya. Kendati terlahir dari orangtua yang kaya, namun Anderson tak mau berleha-leha. Dia mengaku terus belajar dan sering gagal selama bekerja di perusahaan milik orangtuanya. Bahkan, saat kabut asap melanda Riau bebebapa bulan lalu, Anderson mengaku tetap berada di Kamplek RAPP, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.

"Saya selalu ingat pesan Ayah, apapun yang kita kerjakan harus berguna bagi masyarakat dan Negara. Hanya dengan demikian semua itu akan baik untuk perusahaan," ujar Anderson

Saat ditanya, kenapa Tanoto Foundation tidak membangun sekolah dan perguruan tinggi yang nantinya diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu menginggat besarnya dana beasiswa yang dianggarkan setiap tahun? Anderson menegaskan, untuk membangun sekolah dan perguruan tinggi butuh manajemen yang komplik. "Kata Ayah saya, membangun bisnis itu tidak mudah, harus perhitungan yang matang, kalau nanti jadi nomor 3 atau 4, ngapain bangun bisnis. Kalau mau bangun bisnis, harus jadi nomor satu," kata Anderson mengulangi ucapan Ayahnya.

Terhitung sejak tahun 2006, Tanoto Foundation telah memberikan beasiswa kepada 4.200 pelajar berprestasi di Indonesia untuk meneruskan pendidikan di perguruan tinggi ternama, yakni, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Sumatera Utara, Universitas Riau, Universitas Mulawarman, Universitas Hasanuddin, Universitas Jambi serta beberapa perguruan tinggi swasta lainnya. (nal)