PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemerintah Provinsi Riau terus mengindentifikasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau. Saat ini, Tim Satgas Karhutla mulai melakukan pemantauan di lapangan.

Identifikasi Karhutla tersebut berguna untuk mengetahui, apakah bisa menembus jalur udara atau darat. Selain itu, Pemerintah Provinsi Riau juga akan memfokuskan hujan buatan yang di mulai awal Maret mendatang di Daerah Pesisir.

"Saat ini, kita sudah mulai mengindentifikasi daerah terjadinya karhutla, dan tim Satgas sudah mulai meninjau melalui helikopter daerah mana saja yang sudah terbakar lahan dan hutan,  dan terjadinya hotspot terbanyak," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, Rabu (25/2/2015).

Daerah yang menjadi fokus Hujan buatan yang dimulai Awal Maret mendatang, kata Plt Gubri, adalah daerah pesisir seperti Siak, Bengkalis, Inhil, Pelalawan, Dumai, Siak. Jika Pemprov Riau sudah bisa mengindentifikasi daerah mana yang terindentifikasi titik hotspot terbanyak baru bisa, pihaknya putuskan menggunakan jalur darat, sungai atau udara untuk memadamkan api daerah-daerah paling banyak titik apinya.

Dia juga menyebutkan, tengah mengindentifikasi Karhutla apakah terjadi di kawasan Perusahaan atau kawasan masyarakat. "Namun laporan yang saya terima seperti Pelalawan, Pak Haris (Bupati Pelalawan, red) menyebutkan kebanyakan Karhutla terjadi di kawasan masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, dalam antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau, Pemerintah Provinsi Riau, akan menurunkan hujan buatan pada awal bulan Maret mendatang, selain itu, Pemerintah pusat dapat menyiagakan 2 Pesawat  jenis pesawat Hercules C-130 dan Cassa 212 selama dua bulan ke depan di Pekanbaru.

Hal ini untuk menindaklanjuti himbauan Menteri Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, untuk menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau tahun 2015. Pasalnya sesuai dengan prediksi BMKG, Bulan April mendatang akan terjadinya kemarau panjang hingga  untuk membuat hujan buatan sulit dilakukan.

Sementara itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiapkan anggaran sebesar Rp16 miliar untuk hujan buatan di Provinsi Riau, Maret 2015 mendatang. Hujan buatan tersebut akan dititikberatkan di Bengkalis, sebagai Kebakaran hutan terbanyak di Riau sepanjang 2015 ini.***