PEKANBARU - Penemuan kasus kejahatan pemalsuan vaksin campak, polio, hepatitis B, tetanus, dan TB di Pondok Aren, Tangerang Selatan meresahkan masyarakat. Sebab, kandungan dalam vaksin palsu tersebut diketahui berupa antibiotik gentamicin yang dicampur dengan cairan infus dan beresiko menyebabkan infeksi apabila disuntikkan. Lalu, adakah penemuan kasus serupa di Provinsi Riau tercinta kita ini?

"Sejauh ini belum ada info penemuan vaksin palsu di Riau. Yang jelas kami di pemerintah menyediakan vaksin dari biofarma," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Andra Sjafril kepada GoRiau.com, Kamis (23/6/2016) melalui pesan whatssappnya.

Untuk membuktikan vaksin asli atau palsu, tidak dapat dilakukan dengan kasat mata. Namun, menurut Andra, masyarakat dapat memeriksa secara kasat mata dengan cara melihat kemasan vaksin yang kasar, nomor batch yang tidak terbaca jelas dan tutup vial yang berbeda warna dengan aslinya.

"Untuk fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah tidak perlu ada kecemasan karena langsung dari biofarma," sebutnya. ***