BENGKALIS, GORIAU.COM - Pemadaman yang tak jelas dan tak kunjung berakhir yang dilakukan pihak PLN Rayon Bengkalis, akhirnya menimbulkan kekesalan dikalangan masyarakat. Jenuh akan pemadaman, belasan orang mengatasnamakan Lintas Koalisi Peduli Masyarakat Bengkalis menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PLN Rayon Bengkalis menuntut kejelasan terkaitan pemadaman listrik, Selasa (30/9/2014).

Dalam orasinya, para pengunjuk rasa meminta alasan jelas dari pihak PLN Rayon Bengkalis atas ketidaknyaman yang dirasa masyarakat Bengkalis dengan terjadinya pemadaman yang terkesan tidak beraturan.Setelah sekitar hampir 1 jam berorasi dengan pengawalan pihak kepolisian, Diwakili Kepala PLTD Bengkalis Restu pihak PLN Rayon Bengkalis mengizinkan 3 orang perwakilan pendemo untuk menyampaikan aspirasi.

Dalam pertemuan antara pihak PLN dan perwakilan pengunjuk rasa, pihak PLN dicecar beberapa pertanyaan terkait dengan pemadaman yang kian tak beraturan sehingga mengakibatkan terjadian kerugian tersendiri bagi masyarakat.

''Kami minta komitmen dari pihak PLN, karena sebenarnya yang terjadi adalah pemadaman yang tak beraturan, pemadaman 3 malam sekali mati, 2 malam sekali mati, ini bagaimana? Banyak masyarakat barang- barang eloktroniknya rusak akibat ini,'' ujar Jefri salah perwakilan pengunjuk rasa.

Selain itu, pihak pengunjuk rasa mendesak PLN Rayon Bengkalis menyediakan layanan pengaduan melalui Hotline agar masyarakat bisa mengetahui dan bertanya kendala apa yang terjadi dari pemadaman tersebut.

Kepala PLTD Bengkalis, Restu menyampaikan alasan pemadaman yang terjadi. Dikatakan Restu, di PLTD saat ini terdapat 23 mesin sewa dari 3 perusahaan, dari 23 mesin yang ada, 4 unit diantara milik PT KBT mengalami kerusakan dan sedang dalam perbaikan.

''Makanya saat ini kita sedang menggesa perbaikan terhadap kerusakan mesin tersebut, karena gangguan yang ada kita mengalami defisit hingga sebesar 1,8 MW dari beban puncak 15,5 MW.  Dengan gangguan ini terpaksa kita lakukan pemadaman dengan pola 7 hari hidup 1 hari mati,'' kata Restu.

Terkait dengan adanya kerugian kerusakan barang elektronik, sampai saat ini pihak PLN belum ada menerima laporan dari masyarakat. Dijelaskannya, untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi saat ini, Manajer PLN bersama Bupati Bengkalis belum lama ini sudah menjalin kesepakatan dengan direktur pusat PLN dan dapat diinformasikan dari kesepakatan tersebut, Bengkalis mendapatkan bantuan pembangkit.

''Insya-Allah pada akhir tahun nanti Krisis kelistrikan kita akan bisa teratasi dengan bantuan pembangkit listrik yang kita dapatkan itu,'' sebutnya.

Setelah melakukan pertemuan dan menyampaikan tuntutannya, pengunjuk rasa yang tergabung dalam Lintas Koalisi Masyarakat Peduli Bengkalis membubarkan diri secara tertib dan melanjutkan aksinya di Kantor DPRD Bengkalis.(jfk)