PEKANBARU, GORIAU.COM - Penerapan Kurikulum 2013 masih menjadi kendala hampir di seluruh wilayah Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Riau. Dimana selain masalah keterbatasan pemahaman guru, penerapannya juga terkendala dengan ketersediaan buku-buku paket yang akan dipakai.

Dimana buku-buku tersebut belum direalisasikan ke sekolah-sekolah. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Dwi Agus Sumarno menginstruksikan agar pihak sekolah memanfaatkan materi soft copy (data mentah) di piringan compact disk (CD).

"Sebagai alternatif, materi di dalam CD yang telah dibagikan bisa dicetak menjelang buku ada. Meski terbatas, minimal bisa diperbanyak lagi," kata Dwi.

Materi dalam CD bisa dicetak terbatas dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sambil menunggu buku dikirim ke sekolah.

"Selain itu, kita akan mengirimkan enam guru pendamping yang akan melatih para guru. Termasuk membimbing cara membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan penilaian pelajaran yang sejauh ini masih dianggap sulit oleh guru di sekolah.

Diharapkan, dengan adanya guru pendamping nantinya juga akan memantau pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah. Selain itu, melakukan pemecahan masalah baik lewat KKG maupun lewat MGMP di masing-masing wilayahnya.

Dwi tidak menampik, hingga saat ini masih banyak guru yang belum memahami penerapan kurikuum 2013 dalam mengajar.

"Untuk mengatasi segala sesuatu mengenai pelaksanaan kuriukulum 2013 yang masih jauh dari ekspektasi, kita juga memberikan Instruktur Nasional (IN) di setiap kecamatan yang berada di kabupaten/kota. Instruktur ini untuk melatih para guru tersebut  yang masih kurang memahami kurikulum 2013 ini," katanya.

Dwi menambahkan, jika sebelumnya pihaknya juga sudah memberikan pelatihan kepada guru untuk mengatasi permasalahan kurikulum 2013.***